Senin, 15 Juli 2013

Inilah Skenario Besar Pecah Wilayah Islam



Dalam memahami apa yang terjadi di dunia Arab akhir-akhir ini, para cendekiawan, politikus dan siapapun yang terlibat dalam dunia politik perlu membaca sejarah dengan baik. Karena hari ini berasal dari “rahim” masa lalu dan masa depan adalah anak dari hari ini. Semua peristiwa yang terjadi bukanlah suatu kebetulan. Akan tetapi merupakan hasil dari rencana masa lalu penjajahan Zionis. Hingga hari ini Israel dipandang sebagai majikan yang harus ditaati di Timur Tengah.

Beberapa waktu lalu, majalah yang diterbitkan departemen pertahanan AS telah merilis pemikiran seorang pakar zionis, Bernard Lewis tentang konsep baru untuk menghancurkan kekuatan dunia Islam. Lewis adalah seorang sejarawan Yahudi yang sangat keras membenci islam dan dipilih Israel sebagai garis depan  pertahanan untuk membela paradaban Barat dan melawan islam.


Pada tahun 1980 Lewis merampungkan rancangan proyeknya dan kemudian disampaikan kepada Kongres hingga mendapat persetujuan penuh pada tahun 1983.  Dengan demikian proyek ini diadopsi dan dimasukkan ke dalam file kebijakan AS untuk tahun-tahun mendatang.


Apa yang melatar belakangi lahirnya proyek ini?


Alasan utama disetujuinya proyek ini adalah berdasarkan obsesi besar AS untuk menguasai tanah bekas jajahan Kolonial Inggris dan Prancis karena memandang AS adalah satu-satunya negara adidaya yang ada saat ini.


Penasehat Pentagon (keamanan AS), Brzezinski mengatakan kepada pemerintah Washington bahwa "dilema yang saat ini dihadapi oleh Amerika Serikat adalah bagaimana Amerika bisa memperbaiki batas perjanjian Sykes - Picot". Sehingga dia kemudian ditugaskan oleh Pentagon mengembangkan  ide sejarawan zionis Yahudi, Lewis menjadi proyek besar untuk merombak negara-negara Arab dan Islam dengan target memecah setiap negara berdasarkan wilayah dan etnis, agama dan sektarian, menghapuskan negara secara keseluruhan lalu membagi menjadi beberapa negara baru dan menggabungkan sebagian ke bagian yang lain. Sehingga Arab dan Muslim dipecah menjadi mosaik dan disatukan dalam sebuah panel baru sesuai konsep yang diinginkan zionis.


Bernard Lewis dalam sebuah wawancara dengan kantor media Amerika pada 20 Mei 2005 lalu mengatakan bahwa bangsa Arab itu anarkis dan tak mungkin memiliki peradaban. Orang-orang Arab dan Muslim yang rusak itu jika dibiarkan sendiri akan menyebabkan kegemparan bagi peradaban dunia.  Kaum teroris ini akan  menghancurkan peradaban dan merusak masyarakat, karena itu solusi tepat untuk menangani mereka adalah dengan pendudukan ulang, penjajahan dan penghancuran budaya serta agama mereka.


Dalam hal ini Amerika harus memegang peran dalam melakukan kolonisasi wilayah dan pembagian kembali negara-negara Arab dan blok agama, suku dan sektarian, dan harus ada representasi Amerika di dalamnya.

“Kita yang menguasai mereka atau membiarkan mereka untuk menghancurkan peradaban kita."
Maka diantara misi proyek pendudukan ini adalah mengajarkan masyarakat daerah tentang kehidupan demokrasi ala Barat dan menjauhkan mereka dari syariat islam sebelum menghancurkan peradaban mereka.

Dalam proyek ini Bernard Lewis membagi dunia Arab dan Muslim menjadi beberapa bagian, antara lain:


Pertama,  membagi Mesir

Mesir dibagi menjadi empat statelet (negara kecil) adalah:
1 - Statelet Sinai dan Delta Timur dengan ibukota Kairo dibawah kendali Israel. Hal ini guna mewujudkan mimpi negara Israel Dari Sungai Nil hingga batas Eufrat.
2 - Statelet Kristen, dengan ibukota Alexandria yang membentang dari selatan Beni Suef hingga Assiut selatan dan meluas ke arah barat  mencakup Fayyoum dan memanjang ke garis gurun melalui Wadi Natrun untuk menghubungkan daerah ini dengan Alexandria. Selain itu juga tercakup bagian wilayah pesisir yang membentang sampai ke Marsa Matruh.
3 – Statelet Nuba, dengan ibukota Aswan yang menghubungkan bagian selatan membentang dari Mesir Hulu di utara Sudan. Negara ini juga mencakup  wilayah Sahara untuk menyatukan dengan Berber yang terbentang dari Maroko selatan hingga Laut Merah.
4 - Statelet Islam Mesir yang terdiri dari bagian yang tersisa dari Mesir setelah Sinai, negara Kristen dan Negara Nuba. Negara ini juga  dan dimaksudkan termasuk di bawah pengaruh Israel dalam lingkup Negara Israel Raya sebagaimana mimpi Yahudi.

Kedua, membagi wilayah Sudan

Sudan dibagi menjadi empat negara, antara lain:
1 – Statelet Nuba.
2 – Statelet Sudan Utara Islami, dengan ibukota Khartoum. Terletak di bagian timur laut Sudan dan merupakan wilayah komunitas Muslim.
3 - Statelet Sudan Selatan, yang dihuni komunitas Kristen. Sudan selatan merupakan wilayah kaya minyak yang menyatakan pemisahan diri secara resmi.
4 – Statelet Darfur. Terletak di bagian barat Sudan dan Nuba berbatasan di sebalah utara dengan Sudan Islam dan di timur dengan Sudan Kristen. Darfur akan langsung memisahkan diri dari Sudan setelah Sudan selatan memisahkan diri menjadi negara baru karena negara ini kaya uranium, emas dan minyak.

Ketiga, pembagian negara-negara Afrika Utara

Dalam proyek ini dilakukan perombakan semua negara Arab di Afrika Utara, mencakup Libya, Aljazair dan Maroko dalam rangka membangun negara-negara bari, seperti:
1 - Statelet Berber yang terletak di sepanjang negara Nuba di Mesir dan Sudan, sebagaimana disebutkan di atas.
2 – Statelet Polisario yang memotong dari bagian selatan Marrakesh dan Sahara
Kemudian negara-negara yang tersisa Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya

Keempat, Pembagian Semenanjung Arab dan Teluk

Penghapusan Negara Kuwait, Qatar, Bahrain, Oman, Yaman dan Uni Emirat Arab dari peta secara undang-undang kemudian menggabungkannya ke dalam Semenanjung Arab, lalu membagi Semenanjung Arab dan Teluk menjadi tiga negara, yaitu:
1 – Statelet Ahsa – Syiah yang terdiri dari pantai timur Semenanjung Arab, termasuk Kuwait dan Uni Emirat Arab, Qatar, Oman dan Bahrain.
2 - Statelet Nejad – Sunni dengan ibukota Riyadh. Terletak di utara Semenanjung Arab hingga bagian selatan yang berbatasan di sebelah utara dengan Irak dan sebelah selatan dengan Laut Arab. Termasuk bagian dari Kesultanan Oman, dan berbatasan di sebelah timur dengan statelet Ahsa Syiah dan sebelah barat dengan statelet Hijaz Sunni.
3 – Statelet Hijaz Sunni, dengan ibukota Mekah. Terletak di pantai barat Semenanjung Arab dan berbatasan dengan statelet Nejad Sunni di sebelah timur dan Laut Merah dan Laut Arab di sebelah selatan. Juga termasuk dalam wilayah ini Yaman Selatan.

Kelima, pembagian Irak

Membongkar Irak dengan menyulut konflik etnis, agama dan sektarian, seperti yang terjadi di Suriah pada masa pemerintahan Dinasti Utsmani, kemudian membagi Irak menjadi tiga negara kecil, antara lain:
1 – Statelet Syiah di  Irak selatan dengan ibukota Basra.
2 – Statelet Sunni di Irak tengah dengan ibukota Baghdad.
3 – Statelet Kurdi di Irak utara dan timur laut dengan nama Kurdistan dengan ibukota Mosul

Keenam, pembagian Suriah

Suriah dibagi menjadi empat negara yang berbeda etnis, agama atau ideologi dengan pembagian sebagai berikut:
1 – Statelet Syiah Alawiyah yang terletak di sepanjang pantai dan Latakia sebagai ibukotanya.
2 – Statelet Sunni di bagian utara dengan ibukota Aleppo.
3 – Statelet Sunni Damaskus, dengan ibukota Damaskus.
4 – Statelet Druze yang  terletak di Golan dan Gunung Druze, wilayah Lebanon dan Yordania jajahan dengan ibukotanya Kenitra

Ketujuh, pembagian Lebanon

Lebanon dibagi menjadi delapan wilayah etnis, sektarian dan agama sebagai berikut:
1 – Statelet Sunni di utara dengan ibukota Tripoli.
2 – Statelet Maronite Kristen di bagian pantai dengan ibukota Jounieh.
3 – Statelet Beirut International dengan ibukota Beirut.
4 – Statelet Alawiyah di Baalbek dan tetap berada di bawah pengaruh Suriah.
5 - Kanton Palestina di selatan dengan ibukota Sidon.
6 - Kanton Kristen di selatan yang mencakup etnis Kristen dan Syi’ah
7 – Statelet Druze di Lebanon selatan termasuk ke dalamnya sebagian wilayah Suriah dan Palestina.
8 - Kanton Kristen di perbatasan dengan Israel dan tetap di bawah pengaruh Israel

Kedelapan, pembagian Iran, Pakistan dan Afghanistan

Tiga negara gabungan ini dibagi menjadi sepuluh entitas etnis, sektarian dan agama sebagai berikut:
1 – Statelet Kurdi yang terletak di perbatasan Iran-Irak.
2 - Statelet Azerbaijan di Iran utara.
3 - Statelet Turkistan terletak di tengah Iran dengan Teheran sebagai ibukota.
4 - Statelet Arabistan terletak di Teluk Arab dengan Abadan sebagai ibukota.
5 – Statelet Bokhonstan, terletak di Selat Hormuz.
6 - Statelet Aaranstan, terletak di Teluk Arab.
7 - Statelet Afghanistan yang terletak di selatan Afghanistan.
8 – Statelet Blonstan, terletak di Afghanistan utara di sekitar Kabul.
9 - Statelet Pakistan, terletak di sekitar Islamabad.
10 – Statelet Kashmir di Pakistan timur hingga perbatasan India.

Kesembilan, pembagian Turki

Pemecahan negara Turki ini dilakukan dengan mengambil bagian tenggara Turki dan menggabungkannya dengan statelet Kurdistan.

Kesepuluh, pembagian Yordan

Memberikan wilayah Jordan kepada para pengungsi Palestina.

Kesebelas, pembagian Palestina

Dilakukan dengan cara mengusir  orang Palestina ke Yordania dan negara-negara Arab terdekat.

Kedua belas, membagi Yaman

Menghapus eksistensi Yaman di utara dan selatan lalu menggabungkannya dengan statelet Hijaz

Ketiga belas, mendirikan  negara Israel Raya

Israel Raya sebagaimana tercantum dalam janji tuhan yang disebutkan dalam Taurat meliputi wilayah Palestina, Yordania, Suriah dan wilayah setengah Irak sampai sungai Efrat dan termasuk bagian utara Arab Saudi, Madinah. Adapun ke arah selatan meliputi semenanjung Sinai dan bagian timur Mesir sampai Sungai Nil.

Sejatinya peta ini sudah ada dalam rancangan konsep negara Israel sejak mulai didirikan zionis pada tahun 1897, yang kemudian terus mereka kembangkan. Maka cukup masuk akal jika membaca konflik internal yang terjadi di negara Arab merupakan bagian dari upaya pemecahan negara-negara Islam.  Walaupun konsep ini menemui kegagalan, terutama pasca revolusi Arab dan mulai bersatunya kekuata-kekuatan Islam. Namun Isu sektarian diperkirakan masih akan menjadi senjata ampuh bagi mereka untuk terus menyulut konflik.


Maka Apa yang terjadi di depan mata kita, di Palestina, Irak, Sudan, Afghanistan dan Pakistan, merupakan bukti yang jelas. Sementara sisanya akan datang menyusul jika kita tetap tidur nyenyak. Saatnya umat Islam harus bangun, bangkit dan membongkar semua kejahatan tersebut. Lalu bersatu membangun pertahanan diri agar kita tak tenggelam untuk kesekian kalinya.
Kapan giliran Indonesia????
Sumber: sinaionline.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar