Televisi sudah menjadi tontonan sehari masyarakat Indonesia. Boleh
dibilang, umumnya masyarakat kita, tiada hari tanpa menonton televisi.
Tidak bisa dihindari, tayangan televisi juga dikonsumsi oleh anak-anak
kita. Sebagai orang tua yang baik, tentunya kita seleksi mana tontonan
yang boleh dan tidak boleh untuk anak kita.
Ada beberapa tontonan yang cukup baik buat anak-anak kita. Sebut saja
si Bolang, Laptop si Unyil dan beberapa tayangan lain, adalah 2 dari
sekian banyak tontonan anak-anak yang cukup baik. Pada waktu-waktu
tertentu, anak bahkan disarankan untuk tidak menonton TV karena biasanya
tayangannya sudah tidak layak lagi untuk anak-anak, bahkan seorang
dewasa yang cukup iman. Namun, ternyata, walaupun sudah kita pilihkan
tayangan yang boleh ditonton oleh anak kita, ada yang tidak bisa kita
kendalikan. IKLAN.
Bisa saja acaranya adalah acara anak-anak, tapi siapa bisa menjamin
bahwa iklannya bukan iklan dangdut dengan goyang hebohnya atau iklan
pemutih kulit dengan model iklan yang terbuka auratnya? Dan itu sering
kali terjadi. Prihatin tentunya kita dengan fenomena ini namun begitulah
kenyataannya. Susah payah kita menyeleksi tayangan televisi, ternyata
masih kecolongan juga. Sangat berharap para pengelola media maupun KPI
memperhatikan hal ini dan melakukan perbaikan untuk keselamatan generis
penerus bangsa.
Adapun kita sebagai orang tua, mungkin ada beberapa hal yang bisa
kita lakukan untuk mengurangi dampak negatif dari tayangan iklan
tersebut.
1. Dampingi putra-putri sehingga pada saat iklan yang tak sepantasnya
itu muncul, kita bisa segera memindahkan channelnya. Lebih baik lagi
jika kita memberikan pemahaman kepada anak kita kenapa kita
memindahkannya.
2. Beri alternatif channel yang memang didesain khusus untuk anak.
SpaceToon menurut saya cukup aman iklannya (maaf bukan promosi hehe).
Untuk tayangannya apa, silakan saja dipilih yang sesuai kebutuhan.
Selain itu adalah layanan TV berbayar yang memang tayangan dan iklannya
terseleksi dengan baik.
3. Beri alternatif berupa tayangan CD/DVD yang cocok untuk anak.
Misalnya saja CD yang berisi film kisah nabi-nabi atau kisah-kisah
hikmah. Ada cukup banyak CD/DVD seperti ini dan bisa kita beli dengan
mudah di toko-toko buku.
4. Beri alternatif berupa permainan lain yang lebih bermanfaat dari
sekedar menonton TV. Misalnya saja mewarnai, membuat bangunan dari lego,
main sepeda, dsb.
5. Menonton televisi terlalu lama sebetulnya tidak terlalu baik.
Beberapa keluarga yang cukup strict bahkan meninggalkan sama sekali
televisi dan membackup kebutuhan informasi dari televisi dengan
berlangganan koran. Cara lain adalah dengan membuat suasana menonton TV
tidak dibuat terlalu nyaman sehingga anak lebih memilih aktivitas lain.
6. Dan yang terakhir yang paling penting adalah keteladanan. Sulit
kita mengendalikan frekuensi menonton TV anak kita jika kita sebelum
ngantor nonton TV, pulang ngantor nonton TV, sambil makan nonton TV,
waktu santai nonton TV, dst. Sulit kita melarang anak kita menonton
suatu tayangan jika kita sendiri menontonnya. Bagaimanapun, anak itu
bagaimana orang tuanya. ( parentingislami.net )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar