Jumat, 29 Agustus 2014

TIGA HAL YANG MEMBUATMU BAHAGIA



Kebahagiaan merupakan dambaan setiap insan, hidup tenang dengan berlimpah harta dan kekayaan materi adalah keinginan siapapun. Namun benarkah kekayaan itu hanya terukur dengan materi? Rasulullah menggambarkan bagaimana ketenangan dan kebahagiaan diraih.

عن أبي ذر ومعاذ بن جبل رضي الله عنهما ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها ، وخالق الناس بخلق حسن رواه الترمذي وقال : حديث حسن

Dari Abu Dzar Al Ghifari dan Muadz Bin Jabbal Radhiyallahuanhuma, Rasulullah SAW bersabda,”Bertakwallah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah perbuatan burukmu dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskan perbuatan buruk, berakhlak baik dengan manusia-HR. Tirmidzi ( Hadits Hasan )

a.      Bertakwallah kepada Allah dimanapun kamu berada

Takwa berasal dari kata waqa- yaqi- wiqayatan- yang berarti menjadikan sesuatu sebagai pelindung.
Dalam al-Qur’an kata taqwa disebut 258 kali dalam berbagai bentuk dan dalam konteks yang bermacam-macam. Kata taqwa yang dinyatakan dalam bentuk kata kerja lampau (fiil madhi) ditemukan sebanyak 27 kali, yaitu dengan bentuk ittaqa (اتقى) sebanya 7 kali, antara lain dalam QS. Al-Baqarah: 189,  dalam bentuk ittaqau (اتقوا)sebanyak 19 kali, seperti dalam QS. Al-Maida: 93, dan dalam bentuk ittaqaitunna (اتقيتن) hanya satu kali ditemukan di dalam QS. Al-Ahzab: 32. Dalam bentuk-bentuk di atas, kata taqwa pada umumnya memberi gambaran mengenai kedaan dan sifat –sifat serta ganjaran bagi orang-orang bertaqwa.

Kata taqwa yang diungkapkan dalam bentuk kata kerja yang menunjukkan masa sekarang (fi’il mudhri’) ditemukan sebanyak 54 kali. Dalam bentuk ini, al-Qur’an mengunaan kata itu untuk :
Menerangkan berbagai ganjaran, kemenangan, dan pahala yang diberikan kepada orang yang beraqwa, seperti dalam QS. Ath-Thalaq: 5

Menerangkan keadaan atau sifat-sifatyang harus dimiliki oleh seseorang sehingga ia diharapkan dapat mencapai tingkat taqwa, yan diungkapkan bentuk la’allakum tattaqun (
لعلكم تتقون), seperti dalam QS. Al-Baqarah: 183
Menerangkan ancaman dan peringatan bagi oran-orang yang tidak bertaqwa, seperti dalam QS. Al-Mu’minun: 32

Kata taqwa yang dinyatakan dalam kalimat perintah diemukan sebanyak 86 kali, 78 kali di antanya mengenai perintah untuk bertaqwa yan ditunjukkan kepada manusia secara umum. Objek taqwa dalam ayat-ayat yang menyatakan perintah tersebut brvariasi, yaitu:
Allah sebagai objek ditemukan sebanyak 56 kali, misalnya dalam QS. Al-Baqarah:231 dan QS. Al-Syu’ara’: 131.
Neraka sebagai objek dijumpai sebanyak dua kali, misalnya dalam QS. Al-Baqarah: 24 dan QS. Ali Imran: 131

Finah ( siksaan ) sebagai objek taqwa didapati satu kali, yaitu dalam QS. Al-Anfal:25
Objek berupa kata-kata rabbakum (
ربكم), alladzi khalaqakum (الذين خلقكم), dan kata-kata lain yang semakna berulang sebanyak 15 kali, misalnya dalam QS. Al-Hajj: 1.

Dari 86 ayat yang menyatakan perintah bertaqwa pada umumnya (sebanyak 82 kali)vobjeknya adalah Allah, dan hanya 4 kali yang objeknya bukan Allah melainkan neraka, Hari kemudian, dan siksaan.  

Kata taqwa yang dinyatakan dalam bentuk mashdar, ditemukan dalam al-Qur’an sebanyak 19 kali. Diungkapkan dalam bentuk tuqah (
تقاة) sebanyak dua kali dan dalam bentuk taqwa (تقوى) sebanyak 17 kali. Dalam bentuk ini kata taqwa pada umumnya digunakan al-Qur’an untuk:
Menggambarkan bahwa suatu pekerjaan yang dilakukan harus didasarkan atas ketakwaan kepada Allah, seperti dalam QS. Al-Hajj: 37. 

Menggambarkan bahwa takwa merupakan modal utama dan terbaik untuk menuju kehidupan akhirat.

b.      Ikutilah perbuatan burukmu dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskan perbuatan buruk.

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. ( surat Hud:114)



c.       Berakhlak baik dengan manusia

Berkata baik, bersikap ramah jujur dan suka menolong, merupakan akhlak yang baik di hadapan manusia terlebh dihadapan Allah, islam mengajarkan nilai moral yang mencerminkan diri dan berefek baik dalam lingkungan masyarakat

29082014

Sabtu, 02 Agustus 2014

MUDIK




Percaya atau tidak, acara televisi yang paling heboh dan update menyiarkan beritanya hanya ada dua, saat Quick Count Pilpres dan mudik.
Mudik istilah yang digunakan untuk pulang kampung secara massal pada waktu tertentu, biasanya menjelang Idul Fitri. Hanya di Indonesia yang paling seru. Penduduk yang berasal dari wilayah yang tersebar di pelosok Indonesia yang mencari peruntungan di kota-kota besar Jakarta utamanya. 

Meluangkan waktu pada moment Idul Fitri, alasannya libur kerja dan libur tahunan, sungguh indah lebaran di kampung, meski macet berjam-jam dan panas terik, tak terasa. Yang terbayang adalah wajah kampung halaman tempat beta di lahirkan dan wajah keluarga ortu terutamanya. Mereka yang telah bekerja di Jakarta atau kota-kota besar lainnya dengan bangga menunjukkan hasil jerih payah mereka selama merantau; yang tadinya merantau tak memiliki apa-apa sekarang sudah memiliki segalanya, yang tadinya tidak punya mobil sekarang sudah beli mobil, motor , hp baru, baju baru, yang tadinya belum berkeluarg, mereka ingin mengenalkan keluarga, pacar kepada keluarganya. Semuanya menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pemudik, tak heran ajang mudik hanya di jadikan ajang “ pamer’ kepemilikan yang lumrahnya disebut Silaturahmi. 

Koran Republika mencatat perputaran uang selama arus mudik dan libur Lebaran pada 2014 diperkirakan mencapai Rp 15 triliun. Ini sebagaimana hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan."Ternyata data yang kami kumpulkan dan olah itu sampai Rp 15 triliun, itu kan lumayan besar," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, Elly Sinaga, seusai pemaparan survei "Potensi Permintaan Angkutan Lebaran 2014" di Jakarta, Senin.Elly mengatakan perputaran uang tersebut terjadi selama dua minggu ketika arus mudik dan libur Lebaran.Rata-rata setiap orang, lanjut dia, membawa sekitar Rp 800.000 hingga Rp 1 juta ke kampung halamnnya."Ini cukup besar uang yang dia (pemudik) bawa ke kampung,'' katanya. ''Oleh karena itu, kami antisipasi kemacetannya. Sarananya harus kami siapkan."

Berdasarkan hasil survei, perputaran uang tujuan mudik paling banyak di Jawa Tengah, yakni mencapai Rp 4,44 triliun disusul Jawa Barat Rp 3,24 triliun, Jawa Timur Rp 2,5 triliun, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Rp 835 miliar, Sumatera Utara Rp 785 miliar dan Sulawesi Selatan Rp 543 miliar.

Namun sisi ibadah nyaris terlewat saat mudik, sedikit sekali yang melaksanakan shalat lima waktu, alasannya repot di kendaraan dan sebagainya. Apalagi kebanyakan mudik pada akhir Ramadhan, saat terakhir yang penuh berkah saat turunnya lailatul qadar. Banyak sekali kaum muslimin yang menyia-nyiakannya. Hanya untuk bersilaturahmi, atas nama silaturahmi shalat di tinggalkan, korban meninggal terus meningkat. Agaknya mudik harus di atur, tidak hanya mensucikan kata silaturahim tapi mengabaikan yang lain.

Griya Bhakti Asri Depok, 3 Agustus 2014