Rabu, 01 November 2017

Tafsir Surat An Nashr Ayat 2










Saat Manusia Masuk Islam dengan Berbondong-Bondong

..dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong (QS. An Nashr [110]:2)

a.      Tinjauan Bahasa

يَدْخُلُونَ
Mereka masuk

فِي دِينِ اللَّهِ
Agama Allah  (Islam)
أَفْوَاجًا
Berkelompok-berkelompok

b.      Kandungan Ayat

Ayat ini menggambarkan karunia besar, nikmat Allah nan agung, yang dianugerahkan kepada Rasulullah dan kaum muslimin, berupa kemenangan-kemenangan dalam dakwah dan kemenangan besar dalam Fathu Makkah. Namun kemenangan yang besar ini tidaklah tidaklah diraih dengan mudah seperti membalikkan telapak tangan. Rasulullah dan para sahabat telah mengalami ujian-ujian berat, saat di Mekkah, hijrah ke negeri Habasyah, hingga hijrah ke Madinah, hal itu terjadi setelah 20 tahun proses perjuangan dan jihad yang dilakukan oleh Rasulullah.  Sebuah kenikmatan akan terasa indah, saat meraihnya dengan berjuta pengorbanan, disitulah kedekatan dan kesyukuran terpanjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala. Saat manusia dengan berkelompok-kelompok, bersuku-suku masuk kedalam agama ini, tanpa paksaan, semua tunduk kepada Allah Aza wa Jalla (Yusuf Al Qardhawi, Tafsir Juz Amma, 547)

c.       Pendapat Para Mufassirin

1.       Syekh Mutawalli Asy Sya’rawi

“Dahulu Allah menunjukkan pertolongan-Nya saat membinasakan Abrahah dan tentara bergajah yang menyerang ka’bah, Allah selamatkan Baitullah dan orang-orang yang taat kepada-Nya. Kemudian Allah menunjukkan pertolongannya lagi saat Fathu Makkah, berupa kemenangan besar tanpa pertumpahan darah, dan manusia memeluk agama Islam dengan berbondong-bondong. Ini bukti bahwa dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah adalah dakwah yang haq. Karena pertolongan Allah hanya akan turun kepada orang-orang yang mengusung kebenaran. (Syekh Mutawalli Asy Sya’rawi, 637H).

2.       Ibnu Katsir
Beliau menyebutkan tentang Rasulullah menyebutkan keutamaan penduduk Yaman saat peristiwa Fathu Makkah ini,

جَاءَ الفتحُ وَنَصْرُ اللَّهِ، وَجَاءَ أَهْلُ اليَمن". فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا أَهْلُ الْيَمَنِ؟ قَالَ: "قَوْمٌ رَقِيقَةٌ قُلُوبُهُمْ، لَيِّنَةٌ قلوبهم، الإيمان يمان، والفقه يَمان
Telah datang kemenangan dan pertolongan Allah, dan juga telah datang penduduk Yaman, lalu seseorang berkata,”Wahai Rasulullah, Apa keutamaan penduduk Yaman?”, Nabi menjawab,” Mereka kaum yang halus budi, lembut hati, iman adalah Yaman, dan Fikih adalah Yaman. (At Thabrani, Al Mu’jam Al Kabir, 11/328)

3.       Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Beliau menyebutkan:
أي جماعات بعد أن كانوا يدخلون فيه أفرادا 
“Mereka masuk Islam secara berjamaah setelah mereka masuk sendiri sendiri. (Syekh Shalih Utsaimin, Tafsir Juz Amma, 340)

Tabiat orang yang takut terhadap sesuatu, mereka akan melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi. Saat Fathu Makkah orang masuk Islam dengan terang-terangan, tanpa tanpa takut, pada tahun itupula banyak utusan-utusan dari beragam wilayah menyatakan keislamannya.

4.       Imam Al Quthubi
Beliau menyebutkan:
أَرَادَ بِالنَّاسِ أَهْلَ الْيَمَنِ. وَذَلِكَ أَنَّهُ وَرَدَ مِنَ الْيَمَنِ سَبْعُمِائَةِ إِنْسَانٍ مُؤْمِنِينَ طَائِعِينَ، بَعْضُهُمْ يُؤَذِّنُونَ، وَبَعْضُهُمْ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ، وَبَعْضُهُمْ يُهَلِّلُونَ، فَسُرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لك، وَبَكَى عُمَرُ وَابْنُ عَبَّاسٍ
“Maksud kata (الناس ) adalah penduduk Yaman. Karena tersebut jumlah mereka saat itu 700 orang mukmin yang masuk Islam, sebagian mereka mengumandangkan azan, sebagian lagi membaca Al Qur’an dan sebagian lagi bertahlil (mengucap lafaz La Ilaha Illallah) Nabi pun gembira, Umar dan Ibnu Abbas lalu menangis. (Tafsir Ibnu Katsir, 20/320)
5.       Abu Manshur Al Maturidi (333H)

Tangisan itu merupakan petunjuk bahwa kemenangan dan sempurnanya syariat adalah tanda semakin dekatnya ajal Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
لما كفى مؤنة القيام بالتبليغ بنفسه بدخول الناس في الدِّين جماعة جماعة، وكان قبل ذلك يقوم بنفسه، عرف بذلك حضور أجله
Saat cukup perangkat dalam menyampaikan dakwah, manusia masuk kedalam agama Islam secara berjamaah-berjamaah, sebelumnya Nabi telah mendirikan dakwah dalam dirinya, diketahui dari hal tersebut kan tiba ajalnya.( Tafsir Al Maturidi, 10/635)


d.      Panjangnya Perjalanan Dakwah
Dr. Raghib  As Sirjani dalam kitab sirah Nabawiyahnya menyebutkan, masa persiapan menuju kemenangan dakwah lebih panjang dibanding dengan masa kokohnya dakwah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, ini mengajarkan sabar dalam menempuh jalan dakwah. Sejarah mencatat Rasulullah masuk kedalam tahap penaklukan kota Mekkah setelah dakwah berjalan kurang lebih 21 tahun lamanya, sedangkan total usia perjalanan dakwah nabi Muhammad adalah 23 tahun. Artinya 90 persen masa persiapan, lebih panjang dari pada masa penaklukan yang hanya sekitar 10 persen. Buktinya, setelah Rasulullah wafat dan digantikan oleh Abu Bakar Ash Shidiq  muncul gerakan murtad dan pembangkangan terhadap syariat zakat  secara nyata. Sebabnya karena banyak orang yang masuk Islam terpesona dengan jumlah yang banyak, namun bukan karena memahami dengan benar prinsip-prinsip Islam, apalagi karena ada faktor duniawi yang melatar belakanginya. Maka jumlah yang mayoritas secara lahiriyah, tidak selalu berbanding lurus dengan tingkat pemahaman terhadap agama ini. (Dr. Raghib As Sirjani, Sirah Nabawiyah, 10/37)

e.      Hikmah Ayat

1.       Rasulullah mengatur strategi dakwah sedemikian rupa sehingga masa persiapan menuju kemenangan pada Fathu Makkah sudah didahului oleh medan hijrah dan jihad qitali berulang kali, membuat kesiapan mental dikalangan kaum muslimin yang sudah terbiasa dengan kekalahan ataupun kemenangan, sehingga siap dalam segala kondisi.
2.       Fathu Makkah menjadi puncak sejarah dakwah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam sebagai fathan mubina (kemenangan yang nyata) sehingga banyak orang masuk Islam tanpa paksaan secara berbondong-bondong.
3.       Penyebutan bangsa Yaman yang memiliki kelembutan, iman dan fikih, merupakan keutamaan, meskipun ketakwaan tidaklah diukur dari suku bangsa tertentu.

والله أعلم


Tidak ada komentar:

Posting Komentar