Minggu, 18 Juli 2021

MENGAPA NABI IBRAHIM DIGELARI KHALILULLAH?

  



Khalilullah adalah kekasih Allah, orang yang mencintai Allah dan iapun dicintai Allah. Dialah sosok Nabi Ibrahim alaihissalam diabadikan Al-Qur’an sebagai Khalilullah, seperti termaktub dalam firman Allah:

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya). (QS. An Nisa:125)

Fakhruddin Ar Razy (606 H) dalam tafsirnya menyebutkan beberapa alasan penyebutan KHALILULLAH kepada nabi Ibrahim Alaihissalam, diantaranya:

  • Nabi Ibrahim menjadi teladan dalam akhlak dan perjalanan hidupnya, karena menjadi Uswatun Hasanah (QS. Al Mumtahanah:4) dan menjadi imam teladan dalam hidup yg mempraktekkan ajaran Allah (QS. Al Baqarah:124

  •  Khalil memiliki makna puncak kecintaan (ghayatul mahabbah) karena nabi Ibrahim mencintai Allah dalam setiap urusan hidupnya sampai hal-hal yang rahasiapun ia tetap mencintai Allah, disbanding yang lainnya

  •  Allah berkehendak agar nabi Ibrahim memiliki kebaikan dan manfaat  yang banyak untuk umatnya. Dengan  berdakwah berulang kali kepada kaumnya, agar meninggalkan penyembahan berhala, bintang, bulan dan matahari. Hingga Allah memberikan kabar gembira bahwa akan diutus para nabi dari keturunannya (Ismail, Ishak, Ya’kub, Yusuf hingga Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam dari jalur Nabi Ismail). Karena kekasih akan memberikan kebaikan dan manfaat yang banyak untuk yang dikasihinya

  • Khalilullah artinya memiliki ketaatan yang paripurna, tidak ada pembangkangan baik lahir maupun bathin. (Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), “Berserahdirilah!” Dia menjawab, “Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.” (QS. Al-Baqarah:131)

  • Konon gelar Khalilullah karena kisah raja Namrud yang membagi-bagi makanan kepada semua penduduk negerinya, terkecuali nabi Ibrahim, karena nabi Ibrahim mengajak Namrud untuk menyembah Allah namun ditolak mentah-mentah dan marah, akhirnya Ibrahim tak diberikan makanan, lalu nabi Ibrahim tak ingin pulang kerumah dengan tangan kosong, ia isi kantong itu dengan pasir, sesampainya dirumah karena kelelahan, iapun tertidur. Ketika bangun, ia melihat istrinya sedang memasak, lalu ia bertanya,” Dari manakah makanan ini?” Istrinya menjawab.”Dari kantung yang kau taruh” lalu Ibrahim menjawab, “Itu dari kekasihku (khalili) Allah.

  • Nabi Ibrahim pernah didatangi malaikat, dalam wujud seorang laki-laki, kemudian dia berzikir kepada Allah dengan suara yang merdu dan menyentuh hati. Ibrahim kemudian berkata, “Sebutlah Nama Allah sekali lagi.” Malaikat itu menjawab, “Aku tidak akan melakukannya secara cuma-cuma.” Ibrahim membalas, “Aku akan memberikan semua hartaku padamu.” Malaikat kemudian berdzikir dengan suara yang lebih merdu dari suara sebelumnya. Ibrahim kembali berkata, “Sebutlah Allah sekali lagi, engkau akan mendapatkan putraku.” Malaikat kemudian menjelaskan, “Berbahagialah wahai Ibrahim, sesungguhnya aku adalah Malaikat, aku tidak membutuhkan harta dan anakmu, aku hanya ingin mengujimu. Karena kesediaan Ibrahim untuk menyerahkan seluruh harta dan anak demi untuk mendengar nama Allah disebut, Allah kemudian menjadikan Ibrahim sebagai khalil.

  •   Nabi Ibrahim gemar menjamu tamu, saat Malaikat Jibril bersama malaikat lain bertamu kepadanya dalam wujud anak kecil yang tampan,  lalu disembelihkanlah anak sapi yang gemuk seraya berkata,” Makanlah dengan menyebut nama Allah diawal, dan hamdallah diakhir makanmu”. Lalu malaikat Jibril berkata,”Engkau Khalilullah”.

 

والله علم

 

Sumber: Kitab Tafsir Mafatihul Ghaib, Fakhruddi Ar Razy, Beirut: Dar Ihya Turats, 1420, 11/231

 

=====

#Khalilullah

 

Depok, 9 Dzulhijjah 1442H

Fauzan Sugiyono, Lc M.Ag