Senin, 07 Agustus 2017

Wanita, antara Imra’ah dan Zaujah




Imra’ah (امرأة ) dalam bahasa Arab maknanya wanita, atau perempuan, dalam bentuk tunggal, sedang bentuk jamaknya adalah An Nisa (النساء )  yang bermakna wanita.  

Sedangkan Zaujah (زوجة )  bermakna pasangan dalam konteks keluarga berarti Istri bagi suaminya. Sedangkan untuk suami dengan sebutan zauj (زوج ). Keduanya bisa memiliki kesamaan.
Dalam terminology Al Qur’an, ada sejumlah ayat saat berkisah tentang keluarga dan pasangan hidup, Al Qur’an menyebut dengan rekadsi Imra’ah, sebagian lain ada juga dengan redaksi Zaujah. 

Misalnya:
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ 

Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing).. (QS. At tahrim [66]:10)

 Juga ayat tentang perilaku Istri Abu Lahab:
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (QS. Al Lahab:4)

Sedangkan ungkapan Zaujah tertera dalam ayat:

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ 

Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami. (QS. Al Anbiya [21]:90

Jika kita perhatikan ada perbedaan mencolok antara dua ungkapan dalam ayat diatas


·         Kata Imra’ah digunakan Al Qur’an untuk makna wanita atau istri dalam sebuah keluarga, namun mayoritas keluarga tersebut tak merasakan ketenangan dan kedamaian. Dimana kedua pasangan tidak harmonis salah satu diantaranya beriman dan yang lain berkhianat, tak  ada ketenangan ataupun kedamaian didalamnya.
·         Kata Zaujah atau jamaknya Azwaj, digunakan Al Qur’an untuk mendiskripsikan pasangan dalam keluarga yang didalamnya hadir sakinah, ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan, kedua pihak baik suami dan istri saling bahu membahu untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat.


Itulah rahasia Al Qur’an yang diungkap oleh Dr. Eng. Ali Manshour Al Kayyali dalam bahasanya Al Qur’an ‘ilmun wa Bayan. So, cintai dan bimbinglah Istri dan keluargamu agar hadir kedamaian dalam rumahmu.

Gang H. Sairi
08/08/2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar