Rabu, 25 September 2013

Berteman Dengan Orang Baik



Berteman sepertinya sebuah hal biasa, namun tanpa sadar teman bisa membawa kebaikan atau keburukan. Seperti sabda Rasulullah.  
 «إن من الناس مفاتيح للخير مغاليق للشر، وإن من الناس مفاتيح للشر، مغاليق للخير، فطوبى لمن جعل الله مفاتيح الخير على يديه، وويل لمن جعل الله مفاتيح الشر على يديه»
Sesungguhnya ada diantara manusia ada yang berperan sebagai kunci-kunci kebaikan yang menutup keburukan, diantara manusia juga ada yang berperan sebagai kunci-kunci keburukan yang menutup kebaikan. Beruntunglah orang-orang yang dijadikan kunci kebaikan ditangannya, dan celakalah orang yang dijadikan kunci keburukan ditangannya.  (HR. Ibnu Majah (1/82) no. 237, Hasan menurut al Al Bani )

Berteman dengan orang-orang baik merupakan pilihan, siapa yang ingin menjadi baik hendaklah ia berteman dengan orang-orang baik, karena orang yang baik akan menularkan contoh kebaikan kepada temannya begitupula dengan teman yang memiliki sifat buruk, perlahan-lahan ada sifat yang tanpa sadar ‘menular’ kepada temannya.  Rasulullah bersabda:

المرء على دين خليله، فلينظر أحدكم من يُخالل

Agama seseorang dapat bergantung dengan temannya, hendaklah kalian memperhatikan siapa yang kalian jadikan teman. ( Hr. Abu Daud 5/168. Tirmidzi 4237 )
Ibnu Mas’ud berkata:
 (ما من شيء أدل على شيء ولا الدخان على النار من الصاحب على الصاحب)
Tidak ada yang lebih menunjukkan sesuatu, tidak pula asap atas api dari seorang sahabat kepada sahabatnya yang lain. ( Adabud dunya wad din hal.167 )

Secara tidak sengaja,  perilaku baik atau buruk seseorang begitu cepat menjangkiti orang lain, apalagi jika interaksi itu terjadi secara rutin dan kontinu maka efeknya tentu akan lebih dahsyat lagi. Alangkah indahnya jika kita ‘terjangkiti’ perilaku baik dari teman-teman yang baik, sehingga kebaikan akan tersebar dan melahirkan kebaikan lainnya. Orang yang terbaik adalah orang yang jika kita melihat dan berinteraksi dengan mereka mengingatkan kita kepada Allah, dan seburuk-buruk manusia adalah orang yang jika kita melihat dan berinteraksi dengan mereka menjauhkan kita kepada Allah dan mendorong  untuk berbuat maksiat. 

Rasulullah bersabda:
«ألا أنبئكم بخياركم؟» قالوا: بلى يا رسول الله، قال: «خياركم الذين إذا رُؤوا ذُكِرَ اللهُ عز وجل

Maukah kalian aku tunjukkan manusia terbaik diantara kalian?, sahabat menjawab,” Tentu Ya Rasulullah, Rasul bersabda,”Sebaik-baik orang adalah yang jika kalian melihatnya mengingatkan kepada Allah.” ( HR. Ibnu Majah no. 4119 dari hadits Asma’ bin Yazid )

Umar bin Khattab berkata,” Hendaklah kalian bersama teman-teman yang baik, karena mereka  ibarat hiasan kegembiraan dan bekal dalam ujian.” ( Raudhatul Uqala hal. 90 )

Keutamaan lain yang dimiliki oleh teman-teman yang baik adalah doa. Doa teman yang baik dari  jauh akan dikabulkan Allah, Rasulullah bersabda,” Doa seorang mukmin untuk saudara yang  tidak berada disisinya akan dikabulkan Allah, dibawa oleh Malaikat yang bertugas, setiap saudaranya berdoa kebaikan malaikat berkata,” Amiin “ ( semoga Allah mengabulkan )  Dan bagimu seperti doamu ( HR. Muslim  2733).
 

Kamis, 12 September 2013

Ucapan-Ucapan Dahsyat Generasi Terdahulu




Allah menciptakan malaikat kemudian memberinya akal tanpa syahwat, Allah menciptakan hewan dan memberinya syahwat tanpa akal, Allah menciptakan manusia dengan akal dan syahwat, barangsiapa yang akalnya menang dari syahwatnya maka ia seperti malaikat, ketika syahwatnya menang atas akalnya maka ia seperti hewan.

Mujahid berkata,”Barangsiapa yang hawa nafsunya menang, maka lemahlah agamanya, barangsiapa yang lemah hawa nafsunya menanglah agamanya,”

Shofyan At Tsauri berkata,”Zuhud kepada dunia adalah zuhud kepada manusia, yang paling utama zuhudmu kepada dirimu sendiri,”

Hasan al Bashri berkata,”Allah merahmati orang yang sejenak berfikir, jika keinginannya karena Allah maka ia lakukan, namun jika keinginannya karena selain Allah maka ia tinggalkan,”

Bakr bin Abdullah Al Muzani berkata,” Aku melihat ke orang-orang yang sedang wukuf di Padang Arafah, aku mengira mereka telah diampuni dosanya, duhai ..seandainya aku berada diantara mereka,”

Yunus bin Ubaid berkata,” Aku mengatahui 100 sifat dari sifat-sifat baik, namun aku hanya mendapati safu sifat saja dalam diriku,”

Hasan Al Bashri berkata,” Seseorang masih dikatakan bertakwa ketika ia meninggalkan perkara halal karena takut terjatuh kepada hal yang diharamkan,”

Hasan al Bashri berkata,” Tanda Allah berpaling dari seorang hamba adalah menjadikan kesibukannya pada hal- hal yang tidak bermanfaat.”

Al Ma’ruf berkata,” Perkataan sia-sia seorang hamba sama dengan menipu Allah”.

Malik bin Dinar berkata,”Orang yang baik terbakar hatinya dengan amal amal kebaikan, sedangkan orang yang fajir ( celaka ) terbakar hatinya dengan amal-amal buruk.

Yahya bin Muadz berkata,”Hati itu ibarat periuk yang mendidihkan apa saja yang ada didalamnya, lisan ibarat gayungnya, lihatlah seseorang ketika berbicara, sesungguhnya lisan menenggelamkan apa yang ada didalam hatinya dan mendiskripsikan suasana hati,” 

Ibnu Abbas berkata,” Janganlah duduk-duduk bersama penurut hawa nafsu, sesungguhnya duduk-duduk dengan mereka membuat hati sakit.”

Abu Al Jauza berkata,” Duduk dengan babi lebih aku sukai daripada duduk-duduk bersama orang yang suka memperturutkan hawa nafsunya.”

Ibnul Qayyim berkata,” Setiap pujian kepada hamba yang ada didalam Al Qur’an adalah buah dari keilmuan, sedangkan setiap celaan didalam Al Qur’an adalah buah dari kebodohan.”

As Syatibi berkata,”Hal terakhir turun dihati yang ada dihati orang-orang beriman adalah cinta kekuasaan dan perhatian”

Ibnul Atsir berkata,”Syahwat yang tersembunyi adalah senang memata-matai manusia dari pada beramal,”
Basyar bin AL Harits berkata,” Tidak bertakwa orang yang cinta ketenaran”

Ali bin abi Thalib berkata,” Ilmu akan bersanding dengan amal, jika diamalkan ilmu akan dekat, jika didiamkan ilmu akan berlalu,”

Bisyr AL Hafi berkata,” Tunaikanlah zakat hadits, kerjakan ajaran 5 buah hadits dari 200 hadits yang kau ketahui”.

Imam Ad Dzahabi berkata, “ Ilmu itu buka dengan banyaknya riwayat, akan tetapi cahaya yang Allah berikan dihati untuk mengikuti Allah dan menjauhi hawa nafsu dan sesuatu yang tidak diajarkan Nabi.”

قيل للشعبي رحمه الله: من أين لك هذا العلم كله؟ قال: بنفي الاعتماد، والسير في البلاد، وصبر كصبر الجماد، وبكور كبكور الغراب.
Seseorang bertanya kepada As Sya’bi,” Darimanakah ilmu yang engkau dapatkan?, ia menjawab,”Tidak berpangku tangan, perjalanan ke negara-negara, sabar seperti bebatuan dan berpagi-pagi seperti burung”.

قال الشافعي رحمه الله: والله لو علمت أن الماء البارد يثلم من مروءتي شيئا ما شربت إلا حارا ً 
.
Imam Syafi’i berkata,” Jika meminum minuman dingin mengurangi kehormatanku, tentu aka akn selalu minum yang panas,”

 قيل لأحمد بن حنبل: كيف تعرف الكذابين؟ قال: بمواعيدهم 
.
Imam Ahmad bin Hambal ditanya,” Bagaimana engkau tahu orang-orang pendusta,” Beliau menjawab,” Dari janji janji mereka.

Rabu, 11 September 2013

Silaturahim



Makna silaturahim

·         Secara bahasa, silaturahmi berasal dari dua kata,  صِلة  ( Shilah ) artinya menghubungkan, dan  الرحم   ( ar Rahim ) artinya: Kasih sayang.  

·         Secara istilah menyambungkan kebaikan kepada  kerabat atau sesama, dan menjauhkan keburukan yang mungkin akan menimpa mereka. 

·         Lawan dari silaturahim adalah قطيعة الرحم  ( qathiatu ar Rahim ) yaitu memutuskan hubungan silaturahim.

Tiga kondisi manusia dalam silaturahim

·         Orang yang gemar silaturahim dan berbuat baik kepada sesama, ini golongan terbaik
·         Orang yang tidak memutuskan silaturahmi dan tidak pulang menyambung
·         Orang yang memutuskan silaturahim dan ini golongan terburuk

Hukum silaturahim
Hukum silaturahim adalah wajib, ini adalah pendapat mayoritas ulama seperti Imam Al Qurthubi, Qadhi Iyadh dll. Sedangkan memutuskan silaturahim termasuk dosa besar.

Silaturahim menurut Al Qur’an
Al Qur’an banyak  mengungkap ayat-ayat yang  secara eksplisit menganjurkan silaturahim diantaranya:
1.       Surat An Nisa ayat 36

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.

 Imam at Thabari dalam tafsirnya menyebutkan bahwa, tetangga ada dua yaitu, tetangga yang masih memiliki hubungan keluarga dan orang lain.
Rasulullah bersabda: "الصَّدَقَةُ عَلَى المِسْكِينِ صَدَقَةٌ، وعَلَى ذِي الرَّحِم صَدَقَةٌ وصِلَةٌ"
Sadakah kepada orang miskin hanya mendapat pahala sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat mendapat pahala silaturahim dan sedekah. [1]



2.       Surat An Nahl ayat 90

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْأِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. 

3.       Surat Al Baqarah ayat 215
يَسْأَلونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. 

Keutamaan Silaturahim menurut Hadits
1.       Hadits

عن أنس بن مالك_ رضي الله عنه_ قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((من سرهُ أن يبسط له في رزقه ، ويُنسأ له في أثرة فليصل رحمه
Dari Anas bin Malik ra. Berkata,” Telah bersabda Rasulullah saw,”Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan usianya hendaklah ia menyambung silaturahim.[2]
2.       Hadits
عن أبي أيوب الأنصاري- رضي الله عنه - أن رجلاً قال للنبي صلى الله عليه وسلم : أخبرني بعمل يدخلني الجنة . فقال النبي صلى الله عليه وسلم : (( تعبد الله،ولا تشرك به شيئاً،وتقيم الصلاة،وتؤتي الزكاة،وتصل الرحم)) البخاري
Dari Abu Ayub Al Anshari ra, seseorang berkata kepada nabi, “Ya Rasulullah beri tahukan aku amalan yang dapat memasukkanku ke syurga”. Rasul bersabda,” Sembahlah Allah dan jangan syirik, dirikanlah shalat, tunaikan zakat, dan sambunglah tali silaturahim.[3]  
3.       Hadits
من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليصل رحمه
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia menyambung silaturahim ( HR. Bukhari.6138 )
4.       Hadits
Dari Abdullah bin Salam ra, Rasulullah bersabda:
يا أيها الناس أفشوا السلام ،وأطعموا الطعام،وصلوا الأرحام،وصلوا بالليل والناس نيام،تدخلوا الجنة بسلام
Wahai manusia sebarkanlah salam, berilah makanan, sambungkanlah tali silaturahim, shalatlah pada malam hari ketika manusia terlelap tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat.[4]
 
Siapakah kerabat itu ?
Para ulama berbeda pendapat tentang al arham ( kerabat ) yang WAJIB dihubungkan,
·         Mahram mereka adalah:

الوالدان ووالديهم وإن علو والأولاد وأولادهم وإن نزلوا, والإخوة وأولادهم والأخوات وأولادهن, والأعمام والعمات والأخوال والخالات.
Kedua ortu, kakek nenek  dan keatas, anak dan cucu kebawah, saudara kandung laki dan perempuan, anak- anak mereka saudara kandung, paman dan bibi dari pihak ayah dan ibu.
·         Ahli waris sehingga anak paman dari pihak ayah dan pihak ibu tidak berhak.
·         Semua saudara keluarga besar.
Bagaimana cara bersilaturahim
Banyak cara yang dilakukan untuk menyambung silaturahim, namun kerabat dekat lebih prioritas dari kerabat jauh diantaranya dengan cara:
-          Berkunjung
-          Bertamu
-          Menanyakan kabar via sms, telephon dll.
-          Memberi  hadiah
-          Memberi bantuan moril dan materil
-          Menjenguk ketika sakit
-          Berbela sungkawa dan bertakziyah jika sudah meninggal
-          Memenuhi undangan
-          Mendoakannya

Sebab –sebab terputusnya silaturahim
-          Jahil terhadap keutamaan silaturahim
-          Sombong
-          Lama terputus kabar
-          Kebiasaan ortu
-          Berlebih-lebihan ketika berkunjung
-          Terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu
-          Jarak yang jauh
-          Suudzan
-          Masalah harta

           


[1] HR. Ahmad 4/17

[2] HR. Bukhari 5986, Muslim 2557 )

[3]  HR. Bukhari dalam Fathul Bari 3/1396, Muslim 14 )

[4] HR. At Tirmidzi 2485, Ibnu Majah 3251 lafadznya, Ahmad 5/451,