Senin, 15 Februari 2021

TAFSIR SURAT AL MULK Ayat 10, 11 dan 12 ( Bag. 7 )

 


 

PENYESALAN ORANG-ORANG KAFIR

 

Nash ayat

وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ (10) فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ (11) إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (12)

 

Terjemah Ayat

 

10. Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".

 

11. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.

 

12. Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

 

Tinjauan Bahasa

 

نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ

 

“Kami mendengar atau memikirkan”

 

Ini adalah ungkapan orang – orang kafir saat mereka sudah dimasukkan kedalam neraka yang menyala-nyala, “ Seandainya kami dahulu berfikir dan mendengarkan ucapan pencari kebenaran dan petunjuk, niscaya kami tak akan masuk kedalam neraka”. ( Ali As Shabuni, Shafwat Tafasir,3/394)

 

Ungkapan mendengar lebih didahulukan dari berfikir, karena konteks mendengar disini adalah ketaatan dan kepatuhan kepada Allah.

 

فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ

 

“Mereka mengakui dosa mereka”

 

Pengakuan orang-orang kafir  atas dosa-dosa mereka, pengingkaran terhadap para nabinya, melakukan perbuatan yang menjauhkan dari rahmat Allah, penyesalan ini dilakukan ketika mereka sudah masuk kedalam neraka, sungguh sebuah penyesalan yang sia-sia.( Wahbah Zuhaily, Tafsir Al Munir,29/17)

 

 

 

Al Hakim dan At Tirmidzi menyebutkan hadits, ada seseorang yang berkata kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم takjub dengan kecerdasan orang Nashrani, “Ya Rasulullah betapa cerdasnya orang Nasrani itu?”.  Lalu Nabi bersabda,” Tidak !, Orang Kafir tidaklah cerdas, apakah kalian tidak mendengar Allah berfirman,” Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (Muhammad Thahir bin Asyur, at Tahrir wa Tanwir, 29/27)

 

Penyesalan Orang Kafir di Akherat Tiada Arti

 

Orang kafir ini berandai-andai jika saja mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk, yaitu pendengaran dan akal mereka bisa mengambil manfaat terhadap wahyu yang Allah turunkan, Rasul yang datang di tengah-tengah mereka. Namun mereka tidak memanfaatkan pendengaran dan akal. Kondisi ini jauh berbeda dengan orang yang mendapatkan petunjuk  yang memanfaatkan pendengaran, akal mereka dan mengamalkan ilmu. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 876)

 

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

 

"لَنْ يَهْلِكَ النَّاسُ حَتَّى يُعذِروا مِنْ أَنْفُسِهِمْ"

 

“Seseorang tidak akan merasa binasa hingga ia mengakui kesalahan ( Musnad Ahmad,4/260)

Hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم dari Abu Hurairah berikut menjelaskan:

لاَ يَدْخُلُ أَحَدٌ النَّارَ إِلاَّ أُرِىَ مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ لَوْ أَحْسَنَ لِيَكُونَ عَلَيْهِ حَسْرَةً وَلاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَحَدٌ إِلاَّ أُرِىَ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ لَوْ أَسَاءَ لِيَزْدَادَ شُكْراً

Seseorang yang masuk neraka akan menyesal ketika ia ditampakkan tempat duduknya di surga seandainya surga itu baik baginya. Dan seseorang yang masuk surga akan bertambah syukur ketika ia ditampakkan tempat duduknya di neraka seandainya neraka layak untuknya.” (HR. Ahmad, 2/541. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)

Hikmah Ayat

ü  Orang kafir sebenarnya mengetahui tempat kembali mereka adalah neraka namun mereka enggan menggunakan akalan fikiran mereka untuk beriman kepada Allah.

ü  Penyesalan orang-orang kafir di akherat tidaklah berguna sama sekali.

ü  Orang yang beriman kepada Allah bagi mereka ampunan atas dosa dan kesalahan dan pahala yang besar di akherat.


Fauzan Sugiyono, Lc MAg

Bersambung....

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar