Nikmat Diutusnya
Rasulullah, Dzikir & Derajat Syukur
(Surat Al Baqarah:
152-153)
Nash Ayat
كَمَا أَرْسَلْنَا
فِيكُمْ رَسُولًا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ
وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا
تَعْلَمُونَ (151) فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
(152) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (153)
2. Terjemah
151.
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah
mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada
kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
152.
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
153.
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
3. Kandungan
1.
Ayat 151
كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا
وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا
لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ (151)
151.
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah
mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada
kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
·
يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا Nikmat
diutusnya Rasulullah Shalallohu Alaihi Wasallam, membacakan ayat Allah.
·
وَيُزَكِّيكُمْ ( mensucikan jiwa dari kerusakan akhlak dan sifat buruk dan sifat-sifat jahiliyah)
·
وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ
تَكُونُوا تَعْلَمُونَ ( mengajarkan ALkitab (
Al Qur’an ) dan Al Hikmah ( Sunnah )
sementara pada masa jahiliyah mereka berada pada kondisi kegelapan hidayah dan
kebodohan perilaku “ ( Tafsir Ibnu Katsir 1/464)
2.
Ayat 152
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”
·
Dzikir
-
Dzikir
secara bahasa berarti mengingat atau menyebut
-
Abu
Laits As Samarqandi ( W 373 H ) menafsirkan ayat ini:
اذكروني
بالطاعة أذكركم بالمغفرة، فحق على الله أن يذكر من ذكره، فمن ذكره في طاعته، ذكره
الله تعالى بخير ومن ذكر الله من أهل المعصية في معصية ذكره الله باللعنة وسوء
الدار. ويقال: اذكروني في الرخاء، أذكركم عند البلاء. ويقال: اذكروني في الضيق
أذكركم بالمخرج. ويقال: اذكروني في الخلاء، أذكركم في الملأ. ويقال: اذكروني في
ملأ من الناس، أذكركم في ملأ من الملائكة.
-
Ingatlah
Aku dengan ketaatan, aku akan mengingatmu dengan ampunan
-
Barangsiapa
yang mengingat Allah dalam ketaatan, maka Allah akan mengingatnya dalam
kebaikan
-
Barangsiapa
menyebut Allah ketika bermaksiat, Allah akan melaknat dengan tempat kembali
yang buruk.
-
Ingatlah
Aku dalam kelapangan ( kesuksesan,kekayaan ) maka Aku akan mengingatmu ketika
ditimpa musibah.
-
Ingatlah
kepadaku dalam kesempitan, maka aku akan mengigatmu dengan memberikan jalan
keluar.
-
Ingatlah
kepadaKu dalam kesendirian, maka Aku akan mengingatmu dalam keramaian.
Berkata Sayid At Thantawi:
اذكروني بالطاعة
والاستجابة لما أمرتكم به والبعد عما نهيتكم عنه أذكركم بالرعاية، والنصرة، وصلاح
الأحوال في الدنيا، وبالرحمة وجزيل الثواب في الآخرة
“ Ingatlah Aku dalam ketaatan dan respon
cepat terhadap perintah dan menjauhi larangan, maka aku akan melindungimu,
memberikan pertolongan, memberikan perbaikan kondisi di dunia, dan memberikan
rahmat serta pahala besar di Akherat.[2]
·
Syukur
«وَاشْكُرُوا لِي وَلا
تَكْفُرُونِ» ..
والشكر لله درجات،
تبدأ بالاعتراف بفضله والحياء من معصيته. وتنتهي بالتجرد لشكره والقصد إلى هذا
الشكر في كل حركة بدن، وفي كل لفظة لسان، وفي كل خفقة قلب، وفي كل خطرة جنان.
Syukur ada beberapa derajat:
1.
Dimulai dengan mengetahui
keutamaan Allah
2.
Malu melakukan maksiat
kepada Allah
3.
Berakhir dengan totalitas
syukur,
Maksudnya adalah kesyukuran dalam setiap gerak tubuh,
dalam setiap lafadz lisan, dalam setiap bisikan hati dan fikiran.[3]
Dalam hadits Qudsi yang tercantum di sahih Bukhari Muslim
disebutkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللهِ - صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: ((يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي
بِي وَأَنَا مَعَهُ، إِذَا ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي،
وَإِذَا ذَكَرَنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَأٍ خَيْرٍ مِنْهُ، وَإِنْ
تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا))
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: Allah berfirman: Aku seperti
prasangka hamba-Ku, Aku bersamanya, bila ia mengingat-Ku dalam jiwanya, Aku pun
akan mrengingatnya dalam jiwa-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, maka
Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik darinya, bila ia
mendekatiku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta”.[4]
A.
Ayat 153
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ
وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (153)
[1]
Abu Laits Ats Samarqandi, Tafsir Bahrul Ulum, juz 1 hal 104
[2] Muhammad Sayid At Thantawi, Tafsir Al
Wasith Lil Qur’an Nil Karim, ( Kairo: Darun Nahdhah Linnasyr Wa Tauzi’,
Juz 1 Tahun 1997 ) hal 309
[3]
Sayid Qutub w 1385 H, Fi Dzilalil Qur’an, (Kairo: Darus Syuruq thn 1412
H) juz 1 hal 140
[4]
Muhammad Rasyid Ridha w 1354 H, Tafsir Al Qur’an Al Hakim, ( Mesir: Al
Hai’ah Ammah Lil Kitab, 1990) juz 1 hal 26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar