Al Qur’an adalah kitab suci yang
diturunkan Allah kepada Rasulullah Muhammad
Shalallahu Alaihiwa sallam.
Al Qur’an juga merupakan kitab terakhir yang Allah turunkan kepada
Khatamul
Anbiya Wal Mursalin (Nabi dan Rasul terakhir). Berinteraksi dengan Al
Qur’an merupakan ibadah, baik mendengarkan, membacanya, atau membaca
terjemahnya, memiliki keutamaan dan keistimewaan bagi mereka yang berusaha
menjadikan hidup dibawah naungan Al Qur’an.
Al Qur’an merupakan petunjuk arah bagi manusia
dalam mengarungi perjalanan hidupnya. Al Qur’an pula menerangi kegelapan
jahiliyah menuju terang benderangnya siang. Oleh karena itu Allah memerintahkan
kita untuk membaca dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Imam An Nawawi, menyebutkan dalam kitab
Riyadhus Shalihin hadits-hadits tentang keutamaan membaca Al Qur’an
diantaranya:
A. Orang yang membaca Al Quran akan mendapat Syafaat di Akherat
Rasulullah bersabda:
عن أَبي أُمَامَةَ -
رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رسولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يقول:
«اقْرَؤُوا القُرْآنَ؛ فَإنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيعًا
لأَصْحَابِهِ». رواه مسلم.
“Dari
Abu Umamah Radhiyallahu Anhu ia berkata,” Aku mendengar Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wa Sallam bersabda,” Bacalah Al Qur’an karena kelak, ia akan memberi
syafaat bagi sahabatnya (orang yang membiasakan berinteraksi dengan Al
Qur’an)”. HR Muslim, 2/197 no. 804, 252
Hari perhitungan amal, saat manusia
harus mempertanggung jawabkan segala perbuatannya selama hidup di dunia. Saat
tak ada pertolongan lain selain atas izin Allah. Disitulah Al Qur’an memberikan
syafaat kepada orang-orang yang akrab dengannya dahulu saat di dunia. Syafaat
ada dua jenis,Pertama Syafaat al Uzma, adalah syafaat Rasulullah untuk
memberikan pertolongan dari umat nabi Adam, hingga umatnya Nabi Isa, semua umat
meminta pertolongan, namun tak ad nabi dan rasul yang diberikan kewenangan
untuk hal itu melainkan Rasulullah. Kedua, Syafaat amal, yaitu syafaat yang
dimiliki oleh amal-amal manusia untuk memberikan pertolongan atas izin Allah.
Seperti puasa yang memberikan syafaat kepada pelakunya, orang yang mati syahid
bisa memberi syafaat kepada 70 anggota keluarganya, juga orang yang hafal Al
Qur’an demikian adanya.
B.
Sebaik-baik Manusia
Orang
yang membaca Al Qur’an diberikan kehormatan oleh Allah sebagai orang yang
paling baik diantara sekian banyak manusia. Ini adalah kehususan yang dimiliki
oleh orang-orang yang gemar membaca Al Qur’an. Rasulullah bersabda:
وعن عثمان بن عفان - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى
الله عليه وسلم: «خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ». رواه
البخاري.
“ Dari Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu, ia berkata,”
Rasulullah bersabda,” Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar dan
mengajarkan Al Qur’an” (HR. Bukhari, 6.236, No. 5027)
Muhammad
Ali Al Bakri, menyebutkan:
وكان من جملة الصديقين القائمين بحقوق الله تعالى وحقوق عباده على
أقصى الطاعة وأكمل الاتباع
“Ia termasuk bersama golongan sidiqin (orang-orang yang benar
dan jujur) yang melaksanakan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-Nya dengan
ketaatan maksimal dan mengikuti ajaran Allah secara sempurna”.
C.
Derajatnya Setara
Dengan Malaikat
Orang
yang mahir membaca Al Qur’an, akan dimuliakan Allah, mereka akan bersama dengan
para malaikat Allah yang mulia di Syurga. Seperti disebutkan dalam hadits nabi
Muhammad bersabda:
وعن عائشة رضي الله عنها، قالت: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه
وسلم: «الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ
بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ،
وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ
فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ». متفقٌ
عَلَيْهِ
“Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, ia
berkata,” Rasulullah bersabda,” Orang yang mahir membaca Al Qur’an derajatnya
bersama para malaikat yang mulia, dan orang yang membaca terbata-bata,
kesulitan, maka ia mendapat dua pahala”.
(HR. Bukhari,6/206 No. 4937, Muslim, 2/195 No. 798)
D.
Perumpamaan Bagi
Orang Yang Membaca AL Qur’an
Rasulullah
mengumpamakan orang mukmin yang membaca Al Qur’an seperti buah-buahan yang
wangi dan manis rasanya. Seperti disebutkan dalam hadits:
وعن أَبي موسى الأشعري - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله -
صلى الله عليه وسلم: «مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ
الأُتْرُجَّةِ: رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ
الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ: لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا
حُلْوٌ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ: ريحُهَا
طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ
كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ: لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ». متفقٌ عَلَيْهِ.
“
Dari Abu Musa Al Asy’ari Radhiyallah Anhu, ia berkata,” Rasulullah
bersabda,”Perumpamaan mukmin yang membaca Al Qur’an ibarat buah Utrujah; wangi
dan manis rasanya, perumpamaan mukmin yang tidak membaca Al Qur’an seperti buah
Tamrah; tidak wangi namun manis, perumpamaan orang munafik yang membaca Al
Qur’an seperti buah Raihanah; wangi namun pahit rasanya, perumpamaan orang
munafik yang tidak membaca Al Qur’an seperti Handzalah; tidak wangi dan pahit
rasanya”. (HR. Bukhari, 7/99 No. 5427, Muslim, 2/194 No. 797 dan 243)
E.
Parameter kebangkitan
Peradaban
Al
Qur’an ketika di amalkan maka, energinya bisa membangkitkanperadaban yang
hancur, maupun tertidur. Lihatlah bagaimana dahulu Rasulullah memperbaiki
peradaban Arab jahiliyah hanya dalam tempo 23 tahun, islam sudah tersebar ke se
antero dunia.
Rasulullah
bersabda:
وعن عمر بن الخطاب - رضي الله عنه: أنَّ النبيَّ - صلى الله عليه
وسلم - قَالَ: «إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ
آخرِينَ». رواه مسلم
“Dari
Umar bin Khattab, bahwasanya Nabi bersabda,” Sesungguhnya Allah mengangkat
suatu kaum dengan Al Qur’an dan mencampakkan yang lain karena Al Qur’an”. ( HR.
Muslim, 2/200 No. 817, 269)
F.
Boleh Iri terhadap Ahlul
Qur’an
Rasulullah bersabda,”
وعن ابن عمر رضي اللهُ عنهما، عن النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم -
قَالَ: «لاَ حَسَدَ إِلاَّ في اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ القُرْآنَ، فَهُوَ
يَقُومُ بِهِ آنَاء اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا،
فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ». متفقٌ عَلَيْهِ.
Dari
Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, dari Nabi SAW bersabda,” Tiada hasad kecuali kepada
dua golongan,” Seseorang yang diberikan
Al Qur’an, ia membaca siang dan
malam, dan seseorang yang diberikan harta, lalu ia menginfakkan siang
dan malam”.(Mutafaq Alaih)
G.
Berpahala Besar Satu
Hurufnya
Rasulullah bersabda:
وعن ابن
مسعودٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ
قَرَأ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ
أمْثَالِهَا، لاَ أقول: ألم حَرفٌ،
وَلكِنْ: ألِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ». رواه الترمذي
Dari Ibnu Mas’ud
Radhiyallahu Anhu, berkata, Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang membaca satu
huruf dari kitabullah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dinilai
dengan sepuluh kebaikan sejenisnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf,
akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf. HR
Tirmizi, ia berkata Hadits Hasan Shahih, No. 2910)
H.
Yang Tidak Membaca Al
Qur’an Seperti Rumah Kosong
وعن ابن عباسٍ رضي الله
عنهما، قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «إنَّ الَّذِي لَيْسَ في
جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنَ القُرْآنِ كَالبَيْتِ الخَرِبِ». رواه الترمذي
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya
orang yang tak ada dalam hatinya Al Qur’an, ia seperti rumah kosong.” HR
Tirmizi No. 2913
I.
Orang Yang Membaca Al
Qur’an Disuruh Memilih Sendiri Derajat di Syurga
Rasulullah
bersabda:
وعن عبد اللهِ بن عمرو بن
العاص رضي الله عنهما، عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «يُقَالُ
لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ في
الدُّنْيَا، فَإنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آية تَقْرَؤُهَا». رواه أَبُو داود
والترمذي،
Dari Abdullah
bin Amr bin Al ‘Ash Radhiyallah Anhuma, dari Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam,
bersabda,” Di katakana kepada para shahibul Qur’an (sahabat Al Qur’an), Baca
dan naiklah, seperti kau dahulu baca di dunia, sungguh tempatmu ada pada akhir ayat yang kau baca”. HR. Abu Daud No. 1464 dan
Tirmizi No. 2914