وَسُمِّيَ
شَعْبَانُ لِتَشَعُّبِهِمْ فِيْ طَلَبِ الْمِيَاهِ أَوْ فِيْ الْغَارَاتِ بَعْدَ أَنْ
يَخْرُجَ شَهْرُ رَجَبِ الْحَرَامِ وَهَذَا أَوْلَى مِنَ الَّذِيْ قَبْلَهُ
وَقِيْلَ فِيْهِ غُيْرُ ذلِكَ
.
“Dinamakan Sya’ban karena mereka berpencar-pencar mencari air atau di dalam
gua-gua setelah bulan Rajab Al-Haram. Sebab penamaan ini lebih baik dari yang
disebutkan sebelumnya. Dan disebutkan sebab lainnya dari yang telah disebutkan.
Fathul-Bari (IV/213), Bab
Shaumi Sya’ban.
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ
النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ
الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ
عَمَلِي وَأَنَا
صَائِمٌ
“Bulan Sya’ban –bulan
antara Rajab dan Ramadhan- adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut
adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh
karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.”
(HR. An-Nasa’i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى
جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ
خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
“Allah mendatangi
seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban. Dia pun mengampuni seluruh
makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
Apa saja amalan pada
bulan Sya’ban:
1.
Segera melunasi hutang
puasa
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ
الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ
“Aku masih memiliki
utang puasa Ramadhan. Aku tidaklah mampu mengqodho’nya kecuali di bulan Sya’ban.”
Yahya (salah satu perowi hadits) mengatakan bahwa hal ini dilakukan ‘Aisyah
karena beliau sibuk mengurus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR.
Bukhari no. 1950 dan Muslim no. 1146)
2. Perbanyak amal dengan
membaca Al Qur’an
كَانَ عَمْرٌو بْنِ
قَيْسٍ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ شَعْبَانَ أَغْلَقَ حَانَوَتَهُ وَتَفْرُغُ
لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ
‘Amr bin Qois ketika
memasuki bulan Sya’ban, beliau menutup tokonya dan lebih menyibukkan diri
dengan Al Qur’an.
3. Perbanyak amal shalih
Abu Bakr Al Balkhi
berkata,
شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ
الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ
شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ
“Bulan Rajab saatnya
menanam. Bulan Sya’ban saatnya menyiram tanaman dan bulan Ramadhan saatnya
menuai hasil.
4.
Bertaubat dari syirik dan permusuhan
إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ
النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ
مُشَاحِنٍ.
“
Sesungguhnya Allah muncul di malam pertengahan bulan Sya’ban dan
mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin