Kebahagiaan
merupakan dambaan setiap insan, hidup tenang dengan berlimpah harta dan
kekayaan materi adalah keinginan siapapun. Namun benarkah kekayaan itu hanya
terukur dengan materi? Rasulullah menggambarkan bagaimana ketenangan dan
kebahagiaan diraih.
عن أبي ذر ومعاذ بن جبل رضي
الله عنهما ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : اتق الله حيثما كنت ،
وأتبع السيئة الحسنة تمحها ، وخالق الناس بخلق حسن رواه الترمذي وقال : حديث حسن
Dari Abu Dzar Al
Ghifari dan Muadz Bin Jabbal Radhiyallahuanhuma, Rasulullah SAW
bersabda,”Bertakwallah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah perbuatan
burukmu dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskan
perbuatan buruk, berakhlak baik dengan manusia-HR. Tirmidzi ( Hadits Hasan )
a. Bertakwallah kepada Allah dimanapun
kamu berada
Takwa
berasal dari kata waqa- yaqi- wiqayatan- yang berarti menjadikan sesuatu
sebagai pelindung.
Dalam al-Qur’an kata taqwa disebut 258 kali dalam berbagai bentuk dan
dalam konteks yang bermacam-macam. Kata taqwa yang dinyatakan dalam bentuk kata
kerja lampau (fiil madhi) ditemukan sebanyak 27 kali, yaitu dengan bentuk
ittaqa (اتقى)
sebanya 7 kali, antara lain dalam QS. Al-Baqarah: 189, dalam bentuk
ittaqau (اتقوا)sebanyak
19 kali, seperti dalam QS. Al-Maida: 93, dan dalam bentuk ittaqaitunna (اتقيتن) hanya satu kali ditemukan di dalam QS.
Al-Ahzab: 32. Dalam bentuk-bentuk di atas, kata taqwa pada umumnya memberi
gambaran mengenai kedaan dan sifat –sifat serta ganjaran bagi orang-orang
bertaqwa.
Kata taqwa yang diungkapkan dalam bentuk kata kerja yang menunjukkan masa sekarang (fi’il mudhri’) ditemukan sebanyak 54 kali. Dalam bentuk ini, al-Qur’an mengunaan kata itu untuk :
Menerangkan berbagai ganjaran, kemenangan, dan pahala yang diberikan kepada orang yang beraqwa, seperti dalam QS. Ath-Thalaq: 5
Kata taqwa yang diungkapkan dalam bentuk kata kerja yang menunjukkan masa sekarang (fi’il mudhri’) ditemukan sebanyak 54 kali. Dalam bentuk ini, al-Qur’an mengunaan kata itu untuk :
Menerangkan berbagai ganjaran, kemenangan, dan pahala yang diberikan kepada orang yang beraqwa, seperti dalam QS. Ath-Thalaq: 5
Menerangkan keadaan atau sifat-sifatyang harus dimiliki oleh seseorang sehingga ia diharapkan dapat mencapai tingkat taqwa, yan diungkapkan bentuk la’allakum tattaqun (لعلكم تتقون), seperti dalam QS. Al-Baqarah: 183
Menerangkan ancaman dan peringatan bagi oran-orang yang tidak bertaqwa, seperti dalam QS. Al-Mu’minun: 32
Kata taqwa yang dinyatakan dalam kalimat perintah diemukan sebanyak 86 kali, 78 kali di antanya mengenai perintah untuk bertaqwa yan ditunjukkan kepada manusia secara umum. Objek taqwa dalam ayat-ayat yang menyatakan perintah tersebut brvariasi, yaitu:
Allah sebagai objek ditemukan sebanyak 56 kali, misalnya dalam QS. Al-Baqarah:231 dan QS. Al-Syu’ara’: 131.
Neraka sebagai objek dijumpai sebanyak dua kali, misalnya dalam QS. Al-Baqarah: 24 dan QS. Ali Imran: 131
Finah ( siksaan ) sebagai objek taqwa didapati satu kali, yaitu dalam QS. Al-Anfal:25
Objek berupa kata-kata rabbakum (ربكم), alladzi khalaqakum (الذين خلقكم), dan kata-kata lain yang semakna berulang sebanyak 15 kali, misalnya dalam QS. Al-Hajj: 1.
Dari 86 ayat yang menyatakan perintah bertaqwa pada umumnya (sebanyak 82 kali)vobjeknya adalah Allah, dan hanya 4 kali yang objeknya bukan Allah melainkan neraka, Hari kemudian, dan siksaan.
Kata taqwa yang dinyatakan dalam bentuk mashdar, ditemukan dalam al-Qur’an sebanyak 19 kali. Diungkapkan dalam bentuk tuqah (تقاة) sebanyak dua kali dan dalam bentuk taqwa (تقوى) sebanyak 17 kali. Dalam bentuk ini kata taqwa pada umumnya digunakan al-Qur’an untuk:
Menggambarkan bahwa suatu pekerjaan yang dilakukan harus didasarkan atas ketakwaan kepada Allah, seperti dalam QS. Al-Hajj: 37.
Menggambarkan bahwa takwa merupakan modal utama dan terbaik untuk menuju kehidupan akhirat.
b. Ikutilah perbuatan burukmu dengan
perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskan perbuatan buruk.
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ
وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ
dan dirikanlah sembahyang itu pada
kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam.
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.
( surat Hud:114)
c. Berakhlak baik dengan manusia
Berkata
baik, bersikap ramah jujur dan suka menolong, merupakan akhlak yang baik di
hadapan manusia terlebh dihadapan Allah, islam mengajarkan nilai moral yang
mencerminkan diri dan berefek baik dalam lingkungan masyarakat
29082014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar