Nash Ayat
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ
وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ
السَّعِيرِ (5) وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ
وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (6)
“ Dan sungguh Kami telah hiasi langit yang
dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya ( bintang-bintang itu)
sebagai alat pelempar syetan, dan Kami sediakan bagi mereka azab yang
menyala-nyala. Dan orang-orang yang ingar kepada kepada Tuhannya, akan mendapat
azab Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”( QS. Al Mulk:5-6)
Tinjauan Bahasa
مَصَابِيحَ
“bintang-bintang”,
Diungkapkan Allah dengan kata bentuk jamak
yaitu mashabih ( pelita-pelita), bentuk tunggalnya adalah mishbah
artinya sesuatu yang dijadikan penerangan dalam gelap. Seperti waktu subuh yang
berarti sinar yang menyambut datangnya siang. Bintang-bintang diungkapkan
dengan kata mashabih karena ia bersinar bak pelita Imam At Thabari menyebutkan bersumber
dari Qatadah bahwa bintang diciptakan untuk tiga hal:
1. Sebagai penghias langit
2. Sebagai alat pelempar syetan
3. Sebagai pedoman arah ( tafsir At Thabari,
23/508)
Syaikh Al Utsaimin menerangkan bahwa syetan
yang dilempar adalah syetan dari jenis jin, bukan dari jenis manusia, karena
syetan dari jenis jin memiliki kekuatan
( Fathul Majid hal.381)
Seperti dalam firman Allah:
وَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّاءٍ
وَغَوَّاص
Dan (Kami tundukkan pula kepadanya setan-setan semuanya ahli
bangunan dan penyelam.(QS.Shad:37)
قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا
آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ
أَمِينٌ
Ifrit dari golongan jin berkata,”Akulah
yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempatmu, dan sungguh
aku kuat dan dapat dipercaya ( QS. An Naml:39)
Pendapat ulama
Syetan yang mencuri kabar dari langit
kemudian dilempar Allah dengan bintang-bintang tersebut yang kilatannya ibarat
bara api neraka ( Tafsir Al Khazin, 4/319)
Ibnu Abbas menyebutkan,”Syetan yang terkena
lemparan bintang tersebut ada yang terluka, tergulung dan terbakar”.( Tafsir
Ibnu Abbas,1/479)
Syekh Wahbah Az Zuhaili berkata:
زيّن الله السماء الدنيا وهي القربى أقرب السموات إلى الناس بكواكب
مصابيح لإضاءتها، وجعل منها شهبا تنقض على مردة الشياطين، وأعد الله للشياطين أشد
الحريق بسبب الكفر والضلال والإفساد
Allah menghiasi langit dunia, yaitu langit
yang paling dekat antara manusia dengan jagat raya, dengan bintang-bintang yang
menyinarinya, bintang juga dijadikan alat untuk menghalau syetan durjana, Allah
menyiapkan bagi syetan azab yang membakar karena kekafiran, kesesatan dan kerusakan
mereka. ( Tafsir Al Munir, 29/13)
Berkata
Sayyid Qutub: “Indahnya pemandangan bintang dilangit begitu menentramkan hati.
Keindahan warna yang selalu terbarukan,
sesuai dengan waktu, selalu berbeda pagi dan sore hari, dari terbit matahari
hingga terbenamnya, dari malam yang berbintang hingga malam gelap gulita, dari
cerahnya langit hingga berarak awan. Bahkan selalu berbeda dari waktu ke waktu.
Dari berbagai sudut dan penjuru, demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan
Allah bagi kaum yang berfikir. Itulah keindahan dalam kehidupan
manusia, keindahan yang tak terukir dengan kata dan ungkapan. Namun Al Qur’an
menunjukkan jiwa manusia kepada keindahan jagat raya dan keindahan seluruh
makhluk ciptaan Allah, karena mengetahui keindahan makhluk adalah cara jujur
dan termudah untuk mengekspresikan keindahan Sang Maha Pencipta. Pengetahuan
inilah yang mengangkat manusia kearah kemuliaan, mempersiapkan hidup abadi,
dalam alam nan indah dari sekedar alam
dunia menuju alam kebahagiaan hati yang hakiki kala mengetahui keindahan
Illahi.” ( Sayid Qutub, Fidzilalil Qur an, 36/34)
Hikmah Ayat
- Allah menghiasi langit dengan bintang gemintang di waktu malam, sebagai penghias langit, pelempar syetan dari kalangan jin yang mencuri kabar dari langit, serta sebagai petunjuk arah baik darat maupun laut.
- Bagi orang yang beriman mengetahui keindahan ciptaan Allah adalah cara paling jujur dan mudah untuk mengenal keindahan Allah yang Maha Indah
- Orang yang ingkar kepada Allah akan mendapat azab yang pedih berupa neraka jahannam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar