Allah Menciptakan Tujuh Langit Berlapis-lapis
1.
Nash
Ayat
الَّذِي
خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ
تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ (3) ثُمَّ ارْجِعِ
الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ (4)
“Yang telah menciptakan tujuh lapis langit
berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu
lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya
penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan
penglihatanmu itupun dalam keadaan letih. ( QS. Al Mulk:3-4)
2.
Tinjauan
Bahasa
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ
طِبَاقًا
“Yang telah menciptakan tujuh lapis langit
berlapis-lapis”
Langit yang diciptakan Allah bertingkat, sebagian berada
diatas sebagian yang lain ( At Thabari,23/506)
Tingkatan langit yang Allah ciptaka menunjukkan Maha
Sempurnanya Allah, Dia menciptakanlangit tanpa penyangga, tanpa terpengaruh
gaya gravitasi bumi, terpisah antara satu tingkatan dengan tingkatan lainnya,
tanpa cela, sungguh Maha sempurna Allah. ( Wahbah Zuhaily, Tafsir Al
Munir,29/11)
Hakikat langit tiada yang mengetahui kecuali Allah,
jaraknya dari bumi sekitar perjalanan 500 tahun dengan perkiraan klasik,
pendapat lain mengatakan langit adalah angkasa raya sebagai tempat bagi
benda-benda langit dalam tata surya, terdiri dari galaksi dan gugusan bintang-bintang
dengan jarak berbeda-beda itupula gambaran tingkatan langit yang Allah
ciptakan,”( Wahbah Zuhaily, Tafsir Al Munir,29/11)
Keberadaan langit merupakan kekuasaan Allah atas
makhuknya, hal itu bisa dilihat dari tiga sisi: pertama, Langit tetap berada
diangkasa menggantung tanpa tiang dan penghubung ikatan,
kedua, tiap-tiap langit memiliki kekhususan
masing-masing dalam ukuran tertentu,
ketiga, tiap-tiap
langit memiliki pergerakan tertentu dilihat dari cepat atau lambatnya ( Ar
Razi, Mafatihul Ghaib,30/581)
ayat 4
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ
يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ
Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu
akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu
itupun dalam keadaan letih (QS. Al Mulk:4)
Ar Razi berkata dalam tafsirnya:
أُمِرَ بِتَكْرِيرِ
الْبَصَرِ فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ عَلَى سَبِيلِ التَّصَفُّحِ وَالتَّتَبُّعِ،
هَلْ يَجِدُ فِيهِ عَيْبًا وَخَلَلًا، يَعْنِي أَنَّكَ إِذَا كَرَّرْتَ نَظَرَكَ
لَمْ يَرْجِعْ إِلَيْكَ بَصَرُكَ بِمَا طَلَبْتَهُ مِنْ وِجْدَانِ الْخَلَلِ
وَالْعَيْبِ
Diperintahkan untuk mengulangi pandangan dalam ciptaan
Allah adalah jalan untuk wawasan dan mengamati, apakah terdapat aib atau cacat
dalam ciptaan Allah, artinya jika engkau pandang berulang-ulangpun, maka
pandanganmu tak kan menemukan kekurangan
dan aib dalam ciptaan Allah ( Ar
Razi,30/582)
3.
Ayat Al
Qur’an lain yang mengungkapkan tentang tujuh lapisan langit
·
Surat
Al Isra: 44
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ
وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِن
“Langit yang tujuh, bumi
dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah”
·
Surat
Al Mukminun: 86
قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ
وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
“Katakanlah,” Siapakah Rabb yang memiliki langit yang
tujuh dan yang memiliki Arsy Yang Agung,?
·
Surat
Fushilat:12
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي
يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا
“Lalu
diciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap langit
Dia mewahyukan urusan masing-masing…
·
Surat
At Thalaq:12
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ
سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ
“Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari
penciptaan bumi juga serupa”
·
Surat Nuh:15
أَلَمْ تَرَوْا كَيْفَ خَلَقَ اللَّهُ
سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا
Tidakkah
kamu melihat bagaimana Allah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis”
·
Surat
An Naba:12
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا
“ Dan Kami membangun diatasmu tujuh langit yang kokoh”
4.
Hikmah
Surat
·
Allah Maha
Kuasa untuk menciptkan makhluk dalam bentuk apapun sesuai dengan kehendak-Nya.
·
Allah
menciptakan langit bertingkat dalam tujuh lapisan, tiada penopang,
masing-masing lapisan memiliki kekhususan tertentu, hanya Allah yang Maha
Mengetahui-Nya.
·
Jika kita
mengulangi pandangan kita, berfikir atas kebesaran Allah niscaya dalam
penciptaan langit, bumi dan seisinya, tiada cacat dalam penciptaan-Nya.
Bersambung......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar