قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ
الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
A. Terjemah
1. Katakanlah,”Aku
berlindung kepada Tuhan manusia
2. Raja manusia
3. Sembahan manusia
4. Yang membisikkan
(kejahatan) kedalam dada manusia
5. Dari (golongan)
jin dan manusia.
B. Indentifikasi
Surat
·
Nama surat :
An-Nas artinya Manusia
·
Urutan surat : ke-114
·
Jumlah ayat :
6 ayat
·
Golongan :
Makiyyah
C. Asbab Nuzul
Surat An-Nas
Ada beberapa pendapat
mufassirin mengenai asbab Nuzul surat An Nas diantaranya:
1. Imam Asy Suyuthi
Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dalam kitabnya Dalail
An-Nubuwwah dari Al-Kalbi dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas yang berkata, “Suatu ketika Rasullulah
menderita sakit keras, lalu dua malaikat mendatangi beliau. Malaikat yang satu
duduk diarah kepala sementara yang satu lagi diarah kaki. Malaikat yang berada
di sebelah kaki lalu bertanya kepada malaikat yang di sebelah kepala, ‘Apa yang
sedang menimpanya?’ Malaikat yang di sebelah kepala menjawab,” Thab, malaikat
yang disebelah kaki bertanya, “Apakah Thab, Malaikat yang berada di kepala
menjawab,” Terkena sihir”. Lalu Malaikat
yang di sebelah kaki bertanya lagi, ‘Siapa yang menyihirnya?’ Ia
menjawab,”Labid bin A’sham, seorang Yahudi. ‘Malaikat itu bertanya lagi,
‘Dimana diletakkan sihirnya itu?” ia menjawab, ‘Di sebuah sumur milik si Fulan,
di bawah batu. Hendaklah kalian pergi ke sumur itu kemudian keringkan airnya
lalu angkat batunya. Setelah itu ambillah benda bulat kecil yang berada
dibawahnya kemudian bakarlah.”
Pada pagi harinya, Rasullulah mengutus Ammar bin Yasir serta
beberapa sahabat untuk pergi ke sumur tersebut. Ketika sampai, mereka melihat
airnya berubah warna menjadi kecoklatan seperti air pacar. Mereka lantas
menimba airnya, mengangkat batunya, mengeluarkan sebuah benda bulat kecil yang
berada didalamnya lalu membakarnya. Ternyata didalamnya terdapat seutas tali
yang memiliki sebelas simpul. Selanjutnya Allah menurunkan kedua surat ini
(Surat An Nas dan Surat Al Falaq) . Setiap kali Rasullulah membaca satu ayat
maka terurailah satu simpul. Abu Nu’aim
meriwayatkan dalam kitab ad-Dalail dari Abu Ja’far Ar-razi dari Rabi’ bin Anas
bin Malik yang berkata, “Seorang laki-laki Yahudi membuatkan sesuatu terhadap
Rasullulah sehingga beliau menderita sakit parah. Tatkala sahabat menjenguk,
mereka meyakini bahwa Rasullulah terkena sihir. Malaikat Jibril kemudian turun
membawa mu’awwaidzatain (Surah Al-Falaq dan An-Nas) untuk mengobatinya.
Akhirnya, Rasullulah pun kembali sehat.[1]
2. Menurut Ibnu
Katsir
Menyebutkan pendapat dari
gurunya yaitu Ats-Tsa’labi bersumber riwayat dari Ibnu Abbas dan Aisyah
Radhiyallahuanhuma:
“Seorang anak Yahudi membantu Rasulullah Shalallah alaihi wasallam,
anak tersebut didatangi seorang laki-laki Yahudi berulangkali (membujuknya)
hingga anak itu mengambil sisir rambut nabi Muhammad Shalallah alaihi wasallam
dan beberapa gerigi sisirnya, lalu diberikannya kepada orang Yahudi tersebut
dan menyihir Rasulullah. Orang Yahudi tersebut bernama Labid Bin A’sham, lalu
di benamkan disebuah sumur milik Bani Zuraiq, dikenal dengan sebutan Zarwan.
Lalu Rasulullah Shalallah alaihi wasalam sakit, dan rambut kepalanya bertaburan.
Seolah Nabi mendatangi istrinya, padaha beliau tidak mendatangi istrinya, hal
itu berlangsung selama enam bulan. Beliau tidak mengetahui apa yang dapat
menyelamatkannya. Saat beliau tidur datanglah dua malaikat dan salah satunya
duduk diarah kepala beliau, dan yang lain duduk diarah kedua kaki. Malaikat
yang berada di arah kaki bertanya kepada malaikat yang berada di arah
kepala,”Apa yang terjadi dengan lelaki ini?”.” Terkena Thab,. Apakah Thab?’ ia
berkata,” sihir”.
Siapakah yang melakukannya?, malaikat itu menjawab,”Labid bin
A’sham seorang Yahudi. “Dengan apa ia disihir?”, malaikat menjawab,”Dengan
sisir dan Dimana diletakkan?, di dasar sumur dibawah batu sumur Zarwan,
Kemudian Rasulullah seperti orang yang siuman, Lalu Rasulullah bersabda,” Wahai
Aisyah, tidakkah engkau merasa bahwa Allah memberitahukan tentang penyakitku?”.
Kemudian Rasulullah mengutus Ali, Zubair dan ‘Ammar bin Yasir lalu mereka
menguras air sumur yang berwarna seperti pacar, lalu mengangkat batu dan
mengeluarkan sisir dan geriginya, terlihat ikatan ada dua belas tali, setiap
ikatan terhubung dengan jarum. Lalu Allah menurunkan surat AL Falaq dan An Nas,
setiap dibaca satu ayat terlepaslah ikatan tersebut, Rasulullah terlihat bugar
setelah semua ikatan terlepas. Seolah ia baru saja diikat dengan ikatan. Lalu
malaikat Jibril berkata:
بِاسْمِ اللَّهِ أرْقِيك،
مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ، مِنْ حَاسِدٍ وَعَيْنٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ
Dengan nama Allah aku merukyahmu, dari segala
yang menyakitimu dan dari mata yang hasad, Allah lah yang menyembuhkanmu”.[2]
D. Keutamaan
Surat An-Nas
·
Surat An-Nas termasuk kedalam surat perlindungan (Al
Mu’awizatain) bersama surat Al Falaq. Yaitu surat yang berisi perlindungan
kepada Allah.
أُنْزِلَ أَوْ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ
آيَاتٌ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ الْمُعَوِّذَتَيْنِ
“Telah diturunkan kepadaku ayat-ayat yang tidak
semisal dengannya yaitu Al Mu’awwidatain (surat An Nas dan surat Al Falaq).[3](H.R
Muslim no. 814, At Tirmidzi no. 2827, An Naasa’i no. 944).
·
Termasuk surat yang dianjurkan untuk dijadikan wirid
zikir ba’da shalat.
Rasulullah bersabda:
اقْرَأُوا الْمُعَوِّذَاتِ فِيْ دُبُرِ
كُلِّ صَلاَةٍ
“Bacalah Al
Mu’awwidzat pada setiap selesai shalat.” [4]
(HR. Abu
Dawud no. 1523, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Ash Shahihah no.
1514)
·
Surat yang dianjurkan untuk membacanya menjelang tidur,
seperti sabda Rasulullah Shalallah Alaihi Wasallam:
حدثنا قتيبة بن سعيد حدثنا
المفضل بن فضالة عن
عقيل عن
ابن شهاب عن
عروة عن
عائشة أن النبي صلى الله
عليه وسلم كان إذا أوى إلى فراشه كل ليلة جمع كفيه ثم نفث فيهما فقرأ فيهما قل هو
الله أحد و قل أعوذ برب الفلق و قل أعوذ برب الناس ثم يمسح بهما ما استطاع من جسده
يبدأ بهما على رأسه ووجهه وما أقبل من جسده يفعل ذلك ثلاث مرات
Telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Said, telah menceritakan kepada kami Al Mufadhal bin Fadhalah
dari Uqail dari Ibnu Syihab dari ‘Urwah dari Aisyah bahwa Nabi Shalallah Alihi
Wasallam jika hendak tidur di tempat tidurnya setiap malam Beliau mengumpulkan
kedua telapak tangannya, lalu meniupkannya dan membaca,”Qul Huwallahu Ahad, Qul
A’uzubirabbinnas, dan Qul A’uzubirabbil Falaq, lalu mengusapkan sebisa mungkin
seluruh tubuh, kepala dan wajah sebanyak tiga kali.”[5](
Sahih Bukhari, Kitab Fadhailul Qur’an, 4730)
E. Kandungan
umum Surat
Kandungan surat An Nas
secara umum adalah tentang memohon perlindungan kepada Allah sebagai Rabb (Pengatur), Malik (Raja) dan Ilah (Sesembahan) manusia atas godaan syetan dari jenis jin dan
manusia. (bersambung..)
والله أعلم