Ada beberapa perbedaan pendapat
terkait dengan apa makna kata depok dan
siapa yang pertama kali mempopulerkannya. Pendapat-pendapat tersebut adalah:
1.
Depok merupakan akronim
(singkatan) dari De Earste Protestante Organisatie van Kristenen.
2.
Depok adalah singkatan dari
Deze Emheid Predikt On Kristus
3.
Depok adalah singkatan De
Earste Proteatanche Onderdan Kristen
4.
Dewan Ekonomi Orang-orang
Kristen (Depok)
5.
Depok berasal dari kata
‘Pa-depok-an” yang artinya tempat belajar dan menimba ilmu.
Pada tahun 1947 J.W De Vrries bekerjasama dengan Fakultas
Sastra Universitas Indonesia mengadakan penelitian terhadap orang-orang Kristen
Depok. Tujuannya ingin mengetahui sejauh mana penggunaan bahasa Belanda di
Depok setelah Indonesia merdeka. Metode yang digunakan adalah wawancara. Namun sayang,
yang diwawancarai adalah orang Kristen Depok saja. Sehingga kesimpulannya warga
Depok asli adalah Kristen sebagai ahli waris dari Cornelis Chastelein.
Namun kesimpulan itu lemah dari beberapa sisi, yaitu:
1. Sisi akronim,
untuk nama Depok, seharusnya memiliki arti tertentu misal Persatuan
Catur Seluruh Indonesia PERCASI, sedang Depok tidak seperti itu.
2. Ada daerah lain yang menggunakan nama Depok, seperti di Nusa
Tenggara, Sumedang, Sleman, Semarang dan lain-lain. Dan itu tidak ada
kepanjangannya.
3. Penggunaan akronim baru dikenal abad -19 sedang kedatangan
Chastelein datang abad-16, jelas penggunaan akronim tidaklah lazim.
4. Pendidikan zaman dulu dinamakan padepokan, karena
kebiasaan seorang guru dengan murid-murid duduk bersila melakukan kegiatan belajar
mengajar. Sehingga lama-lama dikenal dengan istilah Depok.
Sumber: Jejak Langkah Islam di Depok, MUI 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar