Rabu, 03 Juli 2013

Good Habits for New Muslims to Develop





Arabic Terms:
·        InshaAllah – God willing, if God wills it to be so. It is a reminder and acknowledgment that nothing happens except by the will of Allah.
·        Alhamdulillah – All praise and thanks is for Allah. By saying this we are thankful and we acknowledge that everything is from Allah.
·        SubhanAllah – How Perfect is Allah, far removed is Allah from every imperfection.
·        Allahu Akbar – Allah is great, there is nothing greater than Allah.
After a person has accepted Islam as their religion they will come to realise that Islam is more than just a religion - it is way of life.  Worship is not reserved for special days or special ceremonies; it is a part of our living and our dying, our working and our play, our rest and our study.  In short Islam is something that we live with all our actions, thoughts and deeds.  Developing good habits to assist us in our everyday lives as a worshipper of the One God is easy. Below you will find a few guidelines to get you started.  They are habits that should InshaAllah become as familiar as breathing.
1.      Dedicate some part of everyday to reading a translation of the Quran.
2.      Pay strict attention to learning how to pray.  Try to improve your prayers until you are satisfied that you are praying in the correct manner. Sometimes this takes longer than you might expect, so do not be discouraged.
3.      Try to learn some words of remembrance.  These can be said at any time of the day or night.  If you feel you do not know enough of the prayer ritual but want to spend longer connected to Allah then they can even be repeated at the end of your prayer.  Learn to say: SubhanAllah, Alhamdulillah  and Allahu Akbar.
 “Therefore remember Me (by praying, glorifying), I will remember you, and be grateful to Me (for My countless Favours on you) and never be ungrateful to Me.” (Quran 2:152)
4.      Give some form of charity every day.  Remember that in Islam giving charity can be as simple as smiling and brightening a person’s day.
The Prophet Muhammad said, “Every Muslim has to give in charity.”  The people then asked: “(But what) if someone has nothing to give, what should he do?” The Prophet replied: “He should work with his hands and benefit himself and also give in charity (from what he earns).” The people further asked: “If he cannot find even that?”  He replied: “He should help the needy who appeal for help.”  Then the people asked: “If he cannot do (even) that?” The Prophet said finally: “Then he should perform good deeds and keep away from evil deeds, and that will be regarded as charity.”[1]
“Every act of kindness is charity.”[2]
5.      Avoid wasting your free time. You will discover that there 1001 things to do that are beneficial.  Time wasted on video games and idly surfing the internet can be better spent.  Once you understand that every single thing can be a way of worshipping Allah then playing video games for hours on end does not seem to be a very wise way to spend time.  Having said this however we now come to the next point.
6.      Avoid going to extremes.  It may be tempting to fast everyday or read all of the Quran in one sitting but Prophet Muhammad warned us against going to extremes.  Therefore in a 24 hour day there is time to play and time to learn.
“Religion is very easy and whoever overburdens himself in his religion will not be able to continue in that way. So you should not be extremists…”[3]
7.      Islam is a holistic religion; it requires us to pay attention to our spiritual, physical and mental health.  Therefore acquire habits that keep you healthy and add to your Islamic character.  Getting enough sleep at night allows you to rise early to pray.  Eating the right foods in the right quantities keeps you energetic rather than lazy; this allows you to worship without hardship.
8.      Try to make friends in the Muslim community.  Staying in the company of people who worship Allah in the correct manner is a source of fun and benefit.  The best friends are those who talk about Islam more than the latest fashions.  Good friends remind each other of their Islamic obligations, such as praying on time or the importance of helping others. 
9.      Try to read about the life and times of Prophet Muhammad.  There are many good books in all languages that teach about the noble life of Allah’s final messenger.  As Muslims we should love the Prophet but how do we love someone we do not know.
“Indeed in the Messenger of Allah you have a good example to follow for him who hopes in (the Meeting with) Allah and the Last Day and remembers Allah much.” (Quran 33:21)
10. Acquire virtuous manners and morals.  Learn about and try to emulate the morals and manners of the Prophet Muhammad, those who lived around him and all of our righteous predecessors, including all the Prophets of Allah. Allah expects us to behave in the best manner, if we fail  sometimes then we should seek forgiveness and try to do better.
Our religion is easy.  It is one small step at a time.  Slowly but surely acquire the habits that will make life in this world better and a better life in the hereafter secure.


Footnotes:
[1] Saheeh Al-Bukhari
[2] Saheeh Muslim
[3] Saheeh Al-Bukhari

Tangan Israel Tuntun El Baradei Campakkan Mursi



Kalau sebagian analisis memunculkan sebuah pertanyaan, siapakah yang lebih kuat: Amerika atau Israel, maka tidak banyak yang memberikan jawaban yang tepat. Karena secara fisik dan fenomena perpolitikan dunia, Amerikalah yang memberikan perlindungan kepada Israel, bukan sebaliknya. Namun, jika diteliti lebih dalam, kemana arah perpolitikan Amerika, maka orang akan menemukan di situlah keuntungan yang berlimpah buat agenda terselubung Israel. Banyak contoh untuk membuktikan itu. Di antaranya, apa yang kerap digembar-gemborkan Amerika soal perdamaian Palestina. Dunia seolah dipamerkan bagaimana Amerika begitu berperan mempertemukan pemimpin Palestina dan Israel untuk melakukan perundingan damai. Dan biasanya, perundingan itu dilakukan di Amerika, tepatnya di gedung putih.

Tapi, tidakkah orang menelisik lebih dalam siapa yang sebenarnya menyeleksi pemimpin Palestina mana yang akan dijadikan tokoh perundingan? Dan, siapa tokoh Amerika yang sangat berperan dalam perundingan itu? Semua jawaban berujung pada Israel. Dari sini terlihat, bahwa Israellah yang memainkan peran utama di balik agenda Amerika terhadap kendali politik dan keamanan dunia. Begitu pun apa yang bisa disaksikan dalam hiruk pikuk politik Mesir. Dunia menyorot Amerika, terutama statemen Obama, tentang apa yang diinginkan Amerika terhadap kisruh Mesir. Karena di situlah, jawaban ke arah mana kisruh politik Mesir akan berakhir.

Para analisis pun membidik, mulai dari demonstran yang pertama kali menggoyang posisi Mubarak, hingga tokoh-tokoh militer yang bisa diridhai oleh petinggi di Amerika. Tapi, orang tidak melirik, apa sebenarnya yang diinginkan Israel terhadap suasana baru di Mesir. Secara kasat mata, publik bisa menangkap seperti apa kira-kira yang diinginkan Amerika terhadap Mesir. Melalui beberapa statemen Obama, Amerika menginginkan beberapa hal dari Mesir. Di antaranya, adanya pergantian kepemimpinan, khususnya lengsernya Mubarak. Kemudian, terlihat pula bahwa Amerika menginginkan pengganti Mubarak adalah tokoh sipil yang bisa dikendalikan Amerika. Ini terlihat dari kemunculan tokoh sekuler Mesir yang lama tinggal di Amerika. Dia adalah Muhammad Mustafa Al-Barada’i, atau biasa disebut media dengan Al-Baradei.

Tokoh peraih nobel perdamaian tahun 2005 ini, seperti sudah diseting Amerika untuk secara tiba-tiba tampil di tengah para demonstran. Karena umumnya, di setiap gerakan revolusi yang dilakukan Amerika di sebuah negara, selalu sudah disiapkan tokoh revolusioner yang siap dipasang sebagai pengganti para pemimpin negara. Sosok El-Baradei mungkin bisa dibilang sosok yang bersih dari kecurigaan dunia terhadap campur tangan Amerika di balik uji coba revolusi di Mesir. Setelah marak demonstran di pertengahan Januari lalu, tidak banyak orang tahu, di mana konsolidasi para petinggi militer Mesir untuk menghadapi gejolak yang ada. Dan ternyata, publik pun akhirnya tahu kalau para petinggi militer Mesir itu melakukan konsolidasi bukan di Mesir. Tapi, di Pentagon, Amerika. Karena, mereka adalah orang-orang yang sudah lama ’dibayar’ Amerika untuk berkerja buat kepentingan Amerika.

Dari sini terlihat bahwa Amerika ingin memahamkan posisi militer dalam agenda perubahan di Mesir ala Amerika. Mesir akan menjadi negara demokratis yang tidak lagi militeristik. Dan ini, tentu akan mendapat dukungan publik, baik dari dalam maupun luar Mesir. Dalam skenario itu, mungkin akan ada dukungan militer terhadap gerakan

’Sabotase’ Ikhwan terhadap Agenda Amerika

Di luar dugaan Amerika, gerakan massa di Mesir ternyata juga diikuti oleh jamaah Ikhwanul Muslimin. Bahkan, Ikhwan menjadi lebih dominan daripada mereka yang mengawali gerakan itu. Hampir semua agenda gerakan massa itu akhirnya diambil alih oleh Ikhwan, termasuk publisitas ketokohan El-Baradei yang sudah diseting Amerika. Amerika mungkin sama sekali tidak menduga, kalau Ikhwan tidak memberikan tawaran calon pemimpin pasca Mubarak. Seperti mengikuti arus, Ikhwan pun ikut mendukung sosok El-Baradei sebagai calon pemimpin Mesir menggantikan rezim militer yang sudah bercokol sejak revolusi militer terhadap raja Farouk. Mungkin sulit buat Amerika untuk memahami kenapa Ikhwan yang sudah begitu banyak berkorban untuk melakukan gerakan massa, tapi tidak punya kepentingan sendiri. Bahkan cenderung mengikuti agenda Amerika.

Dukungan Ikhwan terhadap El-Baradei ini tentu bukan hanya mengejutkan Amerika, tapi juga Israel. Saat itu juga, terjadi kesibukan yang luar biasa di Amerika untuk membahas manuver Ikhwan ini. Dan pada saat yang sama, Israel secara terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap Mubarak, daripada El-Baradei. Agenda Amerika pun berubah. Dan inilah titik temu antara Amerika, Israel, dan Mubarak sendiri. Yaitu, diadakannya posisi wakil presiden yang kelak disiapkan sebagai pengganti Mubarak. Dan Israellah yang paling berhak untuk menentukan, bukan lagi Obama yang menunjuk El-Baradei, siapa wapres Mesir. Tersebutlah nama Omar Sulaiman yang selama ini memang sudah menjadi budak Israel dalam agenda melenyapkan agenda gerakan Islam di Mesir.

Posisi wapres di Mesir, yang mungkin tidak ada di negara mana pun, punya kedudukan yang sangat strategis. Karena hampir semua presiden yang pernah menjabat Mesir berasal dari posisi Wapres. Ketika presidennya terbunuh, maka naiklah wapres sebagai pengganti. Dan ini dinyatakan sebagai keadaan darurat. Begitu seterusnya, hingga wapres terakhir Mesir, Husni Mubarak di era Anwar Sadat. Dari situ pula, Mubarak tidak pernah mengangkat seorang wapres pun selama hampir tiga puluh tahun masa kediktatorannya. Karena rencananya, pada menjelang bulan September nanti, ia akan mengangkat anaknya sendiri untuk menduduki posisi itu.

Perubahan agenda Amerika ini yang sangat didikte Israel, tentu tidak memberikan kesan positif terhadap perubahan di Mesir. Karena sosok Omar Sulaiman merupakan tipikal Mubarak di saat menduduki posisi wapres. Dengan kata lain, drama revolusi Mesir yang sudah terlanjur begitu heboh di dunia, akan berujung pada hasil yang datar, alias biasa-biasa saja. Karena Omar Sulaiman merupakan orang dalam Mubarak sendiri. Lalu, buat apa ada gembar-gembor revolusi kalau penggantinya adalah mantan staf Mubarak sendiri.

Ketakutan Israel terhadap Manuver Ikhwan

Revolusi yang akhirnya seperti berjalan setengah hati itu, memperlihatkan bagaimana digjayanya Israel terhadap politik luar negeri Amerika. Hal itu karena Amerika lebih mengutamakan keamanan Israel daripada kepentingan negaranya sendiri. Apa yang dikhawatirkan Israel terhadap sosok El-Baradei adalah adanya agenda terselubung Ikhwan untuk melakukan reformasi kebijakan politik dalam negeri Mesir. Karena sosok sipil, terlebih ilmuwan, akan bisa dengan mudah dipatahkan dan kemudian dikendalikan oleh kekuatan sosial Ikhwan. Ikhwan memang tidak menjagokan tokohnya untuk memimpin Mesir saat ini. Tapi, dengan naiknya El-Baradei, terbuka lebar peluang tampilnya Ikhwan untuk memimpin Mesir di masa yang tidak lama lagi. Inilah jalan tektok Ikhwan untuk mengambil alih Mesir melalui kekuatan agenda Amerika dalam penokohan El-Baradei.

Agenda Ikhwan untuk memutus mata rantai militeristik di Mesir itu sudah menjadi ancaman serius buat Israel. Karena bagi Israel, Mesir yang ’lurus’ seperti umumnya negara-negara demokratis bentukan Amerika walaupun bukan dipimpin Ikhwan, pasti akan mempersoalkan posisi bilateral antara Mesir dan Israel yang pernah melakukan perang panjang di masa Jamal Abdun Naser. mnh


Sumber: http://www.eramuslim.com/

HATI - HATI DENGAN LIDAHMU


Lidah tak bertulang, begitulah pepatah mengatakan, sebagai gambaran betapa luka yang diakibatkan lidah lebih lama sembuh dari pada luka diakibatkan senjata tajam. Banyak orang tersakiti  secara tidak sengaja karena lidah yang ‘ keceplosan’. Ringan ketika mengucapkan namun besar efek yang ditimbulkannya.  Sehingga seseorang yang menulis sesuatu, padahal belum jelas baginya benar atau salah lalu menyebarkan ‘keburukan orang lain tersebut ’ melalui media hukumnya sama dengan mengatakan sesuatu yang  belum jelas duduk persoalannya, bisa jadi ia berdosa. Analogi yang bisa ditarik adalah efek yang ditimbulkan  dari tulisan itu sangatlah besar, orang lain bisa tertuduh padahal belum terbukti secara legal formal.
Oleh karena itu seseorang dapat menjadi mulia karena ucapan lisannya bahkan sebaliknya seseorang menjadi tercela dan hina karena tidak dapat menjaga lisannya meski secara.
Rasulullah Shalalahu Alaihi Wasalam telah mengingatkan kita akan bahaya lisan. Diantara hadits- hadits tentang menjaga lisan adalah sebagai berikut:
1.       أكثر خطايا بن آدم في لسان
“ Paling banyak dosa anak Adam disebabkan karena lidah “ ( HR. Thabrani )

2.       عن أبي هريرة رضي اللّه عنه  عن النبي صلى اللّه عليه وسلم قال: "مَنْ كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أوْ لِيَصْمُتْ"

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata baik atau diam”. ( HR. Bukhari Muslim )

3.      عن أبي موسى الأشعري قال: قلتُ يا رسولُ اللّه، أيُّ المسلمين أفضلُ؟ قال: "مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسانِهِ وَيَدِهِ".
Dari Abu Musa Al Asy’ari berkata, aku bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, muslim terbaik seperti apa?. Beliau bersabda: “ Dia adalah orang yang kaum muslimin selamat dari  lisan dan tangannya.” ( HR. Bukhari Muslim )

4.       عن أبي هريرة، عن النبيّ صلى اللّه عليه وسلم قال: "إنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بالكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ تَعالى ما يُلْقِي لَهَا بالاً يَرْفَعُ اللَّهُ تَعالى بها دَرَجاتٍ، وَإنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بالكَلِمَةِ مِنْ سَخْطِ اللَّهِ تَعالى لا يُلْقِي لَها بالاً يَهْوِي بِها في جَهَنَّمَ" صحيح البخاري

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:” Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat tanpa disadari, yang menyebabkan ridha Allah dan  diangkat derajatnya, sesungguhnya seorang hamba mengucapkan perkataan yang mengundang murka Allah tanpa disadari, hingga menyebabkan ia dimasukkan ke neraka Jahannam. ( HR. Bukhari )

5.       عن سفيان بن عبد اللّه رضي اللّه عنه قال: قلت: يا رسول اللّه! حدّثني بأمر أعتصم به، قال: "قُلْ رَبِّيَ اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقِمْ" قلت: يا رسول اللّه! ما أخوف ما يخاف عليّ؟ فأخذ بلسان نفسه ثم قال: "هَذَا".  رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه  قال الترمذي: حديث حسن صحيح.

Dari Sofyan bin Abdillah Radhiyallahu Anhu, berkata: Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku sebuah perkara yang aku dapat berpegang teguh kepadanya. Rasulullah bersabda: “Katakanlah Rabbku adalah Allah, lalu istiqamahlah. Aku berkata: “ Ya Rasulullah apakah yang Engkau takutkan ? lalu beliau memegang lidahnya dan berkata. “ ini ‘. ( HR. Tirmidzi, Nasa’I dan Ibnu Majah,Tirmidzi berkata Hasan Sahih )

6.       عن عقبة بن عامر رضي اللّه عنه قال: قلتُ يا رسولَ اللّه، ما النجاة؟ قال: "أمْسِكْ عَلَيْكَ لِسانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ وَابْكِ على خَطِيئَتِكَ" قال الترمذي: حديث حسن.

Dari Uqbah bin Amir Radhiyallahu Anhu berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah” Ya Rasulullah apakah kesuksesan itu?. Beliau bersabda:” Jagalah lidahmu, tenanglah di rumahmu, tangisilah dosa-dosamu. ( HR. Tirmidzi )

7.       وعن الحسن البصري قال "كانوا يقولون"إن لسان المؤمن وراء قلبه فإذا أراد أن يتكلم بشيء تدبره بقلبه ثم أمضاه بلسانه، وإن لسان المنافق أمام قلبه، فإذا هم بشيء أمضاه بلسانه ولم يتدبره بقلبه" رواه الخرائطي في مكارم الأخلاق.

Dari  Hasan Al Bashr berkata: orang-orang berkata: “Lisan seorang mukmin ada dibelakang hatinya, jika ia hendak mengatakan sesuatu, ia fikirkan terlebih dahulu baru diungkapkan denga lisan. Sedangkan lisannya orang munafik ada didepan hatinya, jika ia ingin mengatakan sesuatu ia katakana saja tanpa difikirkan terlebih dahulu oleh hatinya (dari Kharaiti dalam Makarim Al Akhlak )