Sepi…
Itulah gambaran yang dapat kita saksikan disejumlah masjid
dan mushola pada Ramadhan kali ini. Hanya tersisa dua atau tiga shaff dalam
shala berjamaah Isya dan tarawih. Kebanyakan adalah orang tua diatas 50 tahun
dan ibu-ibu serts nenek-nenek dan anak-anak kecil yang masih komitmen dengan
kegaduhannya untuk sekedar mendapatkan tanda tangan sang imam, demi tugas
sekolah.
Lalu, kemana sebagian yang lain ?. Anak-anak muda sudah
beraktifitas seperti biasa kembali, nongkrong dan berboncengan bersama
pasangannya kesana kemari. Sebagian pedagang sibuk dengan dagangan dan tokonya. Maklum sebentar
lagi lebaran, biasanya mendekati lebaran toko makanan dan pakaian ramai diserbu
pembeli. Seolah mereka ingin berkata: “Mumpung lagi rame nih, jarang-jarang
setahun sekali, lumayan buat mudik. Sebagian lagi asik dirumah menonton audisi
dai dan acara sinetron religi. Sebagian lagi belum sampai rumah, perjalanan
sangat macet, kendaraan bermotor luar biasa banyaknya sekarang.
Andai Ramadhan hanya tiga hari..
Masjid dan mushala akan selalu penuh, dengan shalat lima
waktu, membaca Al Qur’an dan dzikir.
Andai Ramdhan hanya tiga hari..
Puasa akan terasa lebih khusyuk, semua pihak ,menyambut
kedatangannya, bahkan semua memenuhi tempat-tempat ibadah meski hujan mengguyur, semangat tak kan padam untuk
shalat Isya dan Tarawih berjamaah di Masjid.
Andai Ramadhan hanya tiga hari…
Al Qur’an akan selalu bergema dirumah-rumah dan tempat
ibadah kaum muslimin.
Andai Ramadhan hanya tiga hari…
Shalat malam akan selalu didirikan karena pengeras suara
turut berperan membangunkan kaum muslimin, untuk santap sahur dan siap-siap
menuju ke masjid.
Andai Ramadhan hanya tiga hari…
Shalat subuh akan terasa ramai, sebelum adzan kaum muslimin
sudah rapi duduk bershaff menunggu sang muadzin mengumandangkan adzan
Andai Ramadhan hanya tiga hari…
Acara televisi ramai
dengan ceramah dan gema dakwah islam
Andai Ramadhan hanya
tiga hari…
Keluarga akan saling bertemu, menyapa dengan ramah dalam
kebersamaan didepan meja makan, mengingatkan untuk shalat berjamaah.
Andai Ramadhan hanya tiga hari…
Orang tidak akan makan minum sembarangan, karena mereka tahu
ini bulan puasa, malu ah makan minum di luaran.
Andai Ramadhan hanya tiga hari…
Tempat-tempat hiburan malam akan bertoleransi untuk
mengurangi jam operasi mereka.
Andai Ramadhan hanya tiga hari..
Senyum kejujuran para politikus menyebar senyum dan sapa di
spanduk dan baliho : Marbahan Ya Ramadhan, Semoga kita menjadi insan bertakwa ,
tersisip pesan tersirat ( jangan
lupa pilih saya ya )
Andai Ramadhan hanya tiga hari…
Kaum wanita akan senatiasa menutup aurat sepeti rapi nya
mereka ketika menuju masjid depan rumah
Andai Ramadhan hanya tiga hari dan bukan tiga puluh hari
Sembahlah Allah karena Allah, bukan karena bulan Ramadhan… ( fzn )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar