Berhati-hatilah dengan dosa,
karena dosa adalah kegelapan didunia dan di akherat, bahkan Ibnul Qayyim Al-Jauziyah
mengupas khusus tentang akibat-akibat dosa manusia dalam kitabnya ‘ Ad Daa wa
Ad Dawaa”. Berikut beberapa dosa yang disegerakan balasannya di dunia:
1.
Zalim
عن نُفيع بن الحارث ,
قال رسة ل الله صلى الله عليه وسلم: كل ذنوب يؤخر الله منها ما شاء إلى يوم
القيامة، إلا البغي وعقوق الوالدين أو
قطيعة الرحم، يعجل لصاحبها في الدنيا قبل الموت "
Dari
Nufai’ bin Al Harist, Rasulullah bersabda,” Setiap dosa akan di akhirkan (ditunda) balasannya
oleh Allah hingga hari kiamat, kecuali Al Baghy (Zalim), durhaka kepada orang
tua dan memutuskan silaturahim, Allah akan menyegerakan di dunia sebelum kematian
menjemput” (HR. Al Hakim, Al Mustadrak No. 7345)
2. Memutuskan
Silaturahim
مَا
مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ
فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِثْلُ الْبَغْيِ
وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ- سنن أبي داود
Tidaklah
dosa yang disegerakan sanksinya oleh Allah bagi pelaku di dunia, juga diakherat
seperti dosa zalim, dan memutuskan silaturahim. (HR. Sunan Abu Daud)
عن عائشة_ رضي الله
عنها_ قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((الرحم معلقة بالعرش تقول : من
وصلني وصله الله،ومن قطعني قطعه الله ) رواه
البخاري,ومسلم وللفظ له
Dari
Aisyah Radhiyallahu anha berkata,”Rasulullah Shalallahu alaihi Wasallam
bersabda,”Ar-Rahim yang menggantung di Arsy berkata,”Barangsiapa yang menyambungku
maka Allah akan menyambungkan, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah
akan memutuskannya” HR. Bukhari dan Muslim, ini Lafadz Muslim.
عن أنس بن مالك_ رضي
الله عنه_ قال : قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((من سرهُ أن يبسط له في رزقه ، ويُنسأ له في أثرة
فليصل رحمه))
Dari
Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata,”Rasulullah bersabda,”Barangsiapa ingin
diluaskan rezekinya, dan dipanjangkan
usianya, hendaklah ia sambungkan tali silaturahim. Hadits Sahih Bukhari no.
5986, Muslim No. 2557
3.
Durhaka kepada Orang
Tua
وَقَضَى رَبُّكَ
أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا
يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا
أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلاً كَرِيماً*وَاخْفِضْ لَهُمَا
جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي
صَغِيراً
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sakali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkatan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Q.S. Al Isra' : 23)
Dan rendahkan;ah dirimu terhadap mereka berdua
dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Q.S.
Al Isra' : 24)
4.
Zina
Zina adalah hubungan persetubuhan oleh lelaki dan perampuan yang bukan suami istri sah. Zina merupakan dosa
besar dan merusak pribadi dan masyarakat. Seperti disebutkan dalam firman Allah:
ولا تقربوا الزنى، إنه كان
فاحشة وساء سبيلاً
Dan janganlah kamu dekati zina, karena itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan jalan yang buruk ( QS. Al Isra[17]:32)
Keberadaannya sebagai dosa besar juga disandingkan dengan dosa
syirik (menyekutukan Allah) dosa yang tak terampuni Allah, jika meninggal dalam
kondisi belum bertaubat dan membunuh. Firman Allah:
والذين
لا يدعون مع الله إلهاً آخر، ولا يقتلون النفس التي حرم الله إلا بالحق، ولا
يزنون، ومن يفعل ذلك يلق أثاماً. يضاعف له العذاب يوم
القيامة، ويخلد فيه مهاناً
Dan orang-orang
yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah, tidak membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak
BERZINA, barangsiapa yang melakukan hal demikian, niscaya dia mendapat balasan
dosanya. (yakni) akan dilipat gandakan azab
untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan
terhina, ( QS.
Al-Furqan [25]:68-69)
Hukuman Zina
a. Bagi suami atau
istri
Para ulama sepakat bahwa
had (hukuman) zina bagi pelaku yang sudah bersuami istri adalah dengan rajam, yaitu
dikubur separuh badan dan dilempari batu hingga meninggal. Ini dilakukan dalam
negara yang menggunakan hukum Islam dan syarat tuduhan maupun syarat
diberlakukan hukuman tersebut sudah terpenuhi, seperti pengakuan pelaku, adanya
empat saksi dan bukti-bukti kuat lainnya. Seperti kisah Ma’iz dan perempuan
Ghamidiah yang meminta dirinya untuk disucikan setelah berbuat zina, dan
Rasulullah menjatuhkan hukuman Rajam.
b. Bagi bujang atau
gadis
Hukumannya adalah dengan
di dera cambuk sebanyak 100 kali, seperti disebutkan dalam
firman Allah:
الزانية والزاني فاجلدوا
كل واحد منهما مائة جلدة
Perempuan dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
seorang dari keduanya 100 kali der, dan janganlah kasihan kepada keduanya…(QS.
An Nur[24]:2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar