Puasa merupakan salah satu dari rukun islam yang lima,
Syahadat, shalat, puasa, zakat dan menunaikan ibadah haji bila mampu. Para ulama
membagi puasa menjadi 4 bagian:
1. Puasa fardhu ( Puasa Ramadhan dan qadha nya, Puasa kafarat,
puasa nazar)
2. Puasa Sunnah ( puasa Senin Kamis, Puasa Muharram, Puasa Tiga
hari setiap bulan)
3. Puasa Haram ( Puasa Hari
raya Idul Fitri dan Idul Adha )
4. Puasa Makruh ( Puasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan,
Puasa hari Jumat)
PENGERTIAN PUASA
Bahasa: Puasa berasal
dari kata ‘Al Imsak” artinya menahan, maksudnya menahan makan, minum dan segala
yang membatalkannya dari terbit fajar hingga terbenam matahari yaitu waktu Maghrib
(waktu berbuka puasa)
Hukumnya wajib bagi muslim, berakal, mukim, sehat, wanita
yang sudah suci dari haid.
Adapun bagi anak-anak, hukum puasa
disini adalah proses pembelajaran dan pembiasaan seperti shalat. Karena jika
mereka sudah terbiasa sejak dini, maka ketika dewasa mereka sudah tidak merasa
berat ataupun sulit untuk berpuasa.
Dahulu Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk berpuasa,
saat perintah puasa turun, sebagian sahabat yang makan pada pagi hari,
diperintahkan oleh nabi untuk menahan makan dan minum nya hingga Maghrib. Sementara
jika yang belum makan diperintahkan untuk menahan makan dan minum hingga Maghrib,
mereka pun mengajak anak-anak bermain di masjid sambil bercanda, jika anak-anak
menangis ingin makan, maka kami memberinya. Hingga Maghrib menjelang.
RUKUN PUASA
1. Niat
Niat dilakukan setiap malam selama bulan Ramadhan, hal ini
berdasarkan hadits nabi Shalallahu alaihi wa sallam:
لحديث
حفصة قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " من لم يجمع الصيام قبل
الفجر، فلاصيام له. " رواه أحمد وأصحاب السنن،
وصححه
ابن خزيمة، وابن حبان.
Berdasarkan hadits
bersumber dari Hafshah, Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang tidak
mengumpulkan niat sebelum fajar maka, puasanya dianggap tidak ada.”[1]
Disinilah perbedaan niat puasa wajib dan puasa sunnah. Jika
puasa wajib niatnya dilakukan setiap malam selama bulan Ramadhan, sedangkan
puasa sunnah boleh dilakukan ketika siang dengan syarat belum mengkonsumsi
apapun sebelumnya.[2]
2. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa
Berdasarkan firman Allah:
(فالآن باشروهن وابتغوا ما كتب الله لكم وكلوا
واشربوا حتى يتبين لكم الخيط الابيض من الخيط الاسود من الفجر ثم أتموا الصيام إلى
الليل)
“Maka sekarang campurilah mereka dan
ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah kepadamu, makan dan minumlah hingga
terang bagimu, benang putih dan benang hitam, yaitu fajar, kemudian
sempurnakanlah puasanmu hingga (datang) malam…( QS Al Baqarah:187)
Bersambung ……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar