Al Qur’an memiliki banyak keistimewaan, banyak keutamaan bagi siapa saja yang membaca, mendengarkan dan mengamalkan ajarannya. Namun ada fenomena ditengah masyarakat sebagian diantara mereka yang meninggalkan Al Qur’an seperti yang tergambar dalam firman Allah.
Firman Allah didalam Al Qur’an:
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ
قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا (30)
“Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku
menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan".[1]
Nabi Muhammad mengadu kepada Allah tentang kaumnya yang sudah
meninggalkan dan acuh tak acuh kepada Al Qur’an. Bagaimanakah kategorinya?
Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah menyebutkan bahwa ada beberapa
kategori ‘hajrul Qur’an “ ( meninggalkan Al Qur’an ) diantaranya: [2]
1.
Meninggalkan iman kepada Al Qur’an
2.
Tidak beramal dengan Al Qur’an
3.
Tidak berhukum dengan Al Qur’an
4.
Tidak memahami dan bertadabur
5.
Tidak menggunakan sebagai terapi untuk penyakit hati
Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat diatas menyebutkan:[3]
وَكَانُوا إِذَا تُلِيَ عَلَيْهِمُ
الْقُرْآنُ أَكْثَرُوا اللَّغَطَ وَالْكَلَامَ فِي غَيْرِهِ، حَتَّى لَا
يَسْمَعُوهُ. فَهَذَا مِنْ هُجْرَانِهِ، وَتَرْكُ [عِلْمِهِ وَحِفْظِهِ أَيْضًا
مِنْ هُجْرَانِهِ، وَتَرْكُ الْإِيمَانِ بِهِ وَتَصْدِيقِهِ مِنْ هُجْرَانِهِ،
وَتَرْكُ تَدَبُّرِهِ وَتَفْهُّمِهِ مِنْ هُجْرَانِهِ، وَتَرْكُ الْعَمَلِ بِهِ
وَامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ زَوَاجِرِهِ مِنْ هُجْرَانِهِ، والعدولُ
عَنْهُ إِلَى غَيْرِهِ -مَنْ شِعْرٍ أَوْ قَوْلٍ أَوْ غِنَاءٍ أَوْ لَهْوٍ أَوْ
كَلَامٍ أَوْ طَرِيقَةٍ مَأْخُوذَةٍ مِنْ غَيْرِه
·
Jika mereka dibacakan Al Qur’an, mereka menandingi dengan
pembicaraan dan bahasa lain sehingga tidak mendengar Al Qur’an.
·
Meninggalkan ilmu dan menghafalnya
·
Meninggalkan iman dan membenarkannya
·
Meninggalkan tadabur dan memahaminya
·
Meninggalkan beramal perintah dan larangannya
·
Beralih ke syair,perkataan, lagu, senda gurau dan perkataan lain.
Semoga kita terhidar dari golongan yang meninggalkan Al Qur’an. (
fzn )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar