قل لا
أملك لنفسي نفعا ولا ضرا إلا ما شاء الله ولو كنت أعلم الغيب لاستكثرت من الخير
وما مسني السوء إن أنا إلا نذير وبشير لقوم يؤمنون-
(الأعراف:188.
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan
bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki
Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan
sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain
hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang
beriman". ( Al A’raf: 188 )
Sebab
Turun Ayat
Imam
Al Baghawi dalam tafsirnya menyebutkan bahwa sebab turun ayat ini adalah kisah
pada hadits Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yaitu:
عن ابن عباس رضي الله عنهما أن أهل مكة قالوا: يا محمد! ألا يخبرك ربك بالسعر الرخيص قبل أن يغلو، فتشتري عند الغلاء، وبالأرض التي تريد أن تجدب، فترتحل منها إلى التي قد أخصبت
Dari
Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma bahwa penduduk Mekkah berkata: “ Wahai Muhammad,
Tidakkah Tuhanmu memberitahukan harga yang murah sebelum menjadi mahal, hingga
engkau membelinya pada saat mahal, atau tanah mana yang akan tandus hingga
engkau dapat berpindah ke wilayah yang subur.[1]
Ayat ini
memiliki kandungan akidah dan pokok penting dalam agama Islam, yaitu keyakinan
akan ke Mahakuasaan Allah atas segala makhluknya, tiada yang mengetahui apa
yang akan terjadi esok kecuali Allah, tidak ada yang mengetahui apa yang akan
lenyap dan binasa esok hari melainkan semua ada dalam kekuasaan Allah.
Rasulullah pun ketika ditanya dalam ayat diatas mengatakan bahwa beliau
hanyalah pemberi peringatan, pembawa berita gembira bagi orang-orang yang
beriman. Dan beliau tidak bisa menentukan apa yang akan terjadi esok hari. Manusia
hanya bisa berencana, mereka, menerka dan memanage hidup, namun hasil akhir
tetapAllah yang menentukan.
Rasulullah
menyebutkan seandainya Beliau hal-hal ghaib yang belum terjadi atau yang akan
terjadi, maka beliau akan memperbanyak kebaikan. Namun sejarah mencatat bahwa
Rasullah berperang, menang dan kalah silih berganti. Semua ada hikmah yang bisa
dipetik.
Imam Al
Alusi menyebutkan dalam tafsirnya, bahwa yang dimaksud dengan ayat:
قل لا أملك لنفسي نفعا ولا ضرا إلا ما شاء الله
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan
bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki
Allah.
Maksudnya: Aku tidak mengetahui manfaat atau bahaya apa yang
akan menimpa diriku pada suatu waktu kecuali yang Allah izinkan bagiku untuk
mengetahuinya.[2]
Berusahalah, maksimalkan usahamu dengan doa dan serahkan
hasil akhir kepada Allah. fzn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar