1.
Jika hadits itu
Shahih maka ambillah, dan tinggalkan perkataanku
Ini perkataan Imam asy-Syafi’i yang dinukil oleh Abu Hatim Ibnu Hibban
dari Ibnu Khuzaimah dan dari Al Muzani, “Aku mendengar Imam Asy-Syafi’i
berkata:
إِذَا صَحَّ لَكُمُ
الْحَدِيثُ، فَخُذُوا بِهِ، وَدَعُوا قَوْلِي
“Jika hadits itu Shahih maka ambillah, dan tinggalkan perkataanku”.
Ini adalah ucapan beliau yang sangat terkenal, sering digunakan sebagai
hujjah, baik bagi pendukung atau kelompok lain yang memusuhi beliau. Ucapan
yang cerdas bernas dan sarat dengan makna agung mulia, artinya hadits Nabi
kedudukannya lebih tinggi dibanding dengan perkataan beliau.
2.
Aku tidaklah
berdebat dengan seseorang hanya untuk menyalahkannya
Bersumber dari Ibnu Munzir, aku mendengar Al Hasan bin Muhammad Az
Za’farani berkata, ia mendengar Imam As Syafi’fi berkata:
مَا نَاظَرْتُ أَحَدًا
فَأَحْبَبْتُ أَنْ يُخْطِئَ
“Aku tidaklah berdebat dengan seseorang hanya untuk menyalahkannya”
Ini ucapan yang luar biasa, saat seorang yang berilmu lalu berdialog dan
berdebat dengan lawan pendapat apalagi levelnya dibawah, tentu akan sangat mudah mengalahkan dan
menyalahkannya. Namun Imam Asy Syafi’I tidak lakukan itu, Itulah akhlak ulama
yang sesungguhnya. Lihatlah sekarang, tidak sedikit orang berdebat dengan
maksud menyalahkan orang lain dan menganggap pendapatnya paling benar.
3.
Aku ingin
jika manusia tahu kitab-kitab ini, mereka tidak menisbatkannya kepadaku.
Perkataan
ini dari Rabi’ bin Salman, ia mendengar Imam Syafi’i berkata:
وَدِدْتُ أَنَّ
النَّاسَ لَوْ تَعَلَّمُوا هَذِهِ الْكُتُبَ، وَلَمْ يَنْسُبُوهَا إِلَيَّ
“Aku ingin jika manusia tahu kitab-kitab ini, mereka tidak menisbatkannya
kepadaku”
Itulah akhlak ulama yang patut diteladani, jadi
belajarlah terus, cari guru yang banyak, jangan sombong, jangan pernah puas
terhadap ilmu.
(Ibnu Abi Hatim, Adabu Asy Syafi’i wa Manaqibuhu, Beirut:
Darul Kutub Al Ilmiyah, th 2003, Juz 1/ 248)
Menjelang Ashar, 10/04/2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar