GRIYA TELAGA PERMAI, CILANGKAP DEPOK- JAWA BARAT
1 SYAWAL 1438 H
1 SYAWAL 1438 H
Ust. Fauzan Sugiyono, Lc, M.Ag
Tiga Ruh Idul Fitri
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ...لاإله إلا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد . الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة
وأصيلا...لاإله إلا الله وحده صدق وعده ونصر عبده , وأعز جنده وحزم الأحزاب وحده
لا إله إلا الله و الله أكبر ألله أكبر ولله الحمد... الحمد لله الذي خلق السماوات
والأرض وجعل الظلمات والنور ثم الذين كفروا بربهم يعدلون, أشهد أن لا إله إلا الله
وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير .وأشهد أن محمدا عبده
ورسوله اللهم صلي وسلم على نبيينا ورسلنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين أم بعد : ياأيها
الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون..... يا أيها الذين
آمنوا اتقوالله والتنظر نفس ما قدمت لغد واتقواالله إن الله خبير بما تعملون ... يا
أيها الذين آمنوا اتقوالله وقولوا قولا سديدا..يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم
ذنوبكم...ومن يتق الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيماً ..
1. Ruh Kontinuitas Ketakwaan
Pagi ini kita bersimpuh dihadapan Allah, setelah sebulan
penuh melaksanakan ibadah puasa. Kita berkumpul disini sebagai alumni dari
universitas Ramadhan. Dengan harapan terindah agar ibadah kita diterima Allah,
semoga Ramadan ini melahirkan
kita menjadi manusia manusia baru. Manusia-manusia yang selama puasa, taubatnya
telah menyingkap tabir antara dirinya dengan Allah, yang munajat-munajatnya telah mencurahkan
rahmat Allah ke dalam dirinya, yang tilawah dan i’tikafnya telah membebaskannya
dari ancaman api neraka. Sedekahnya mengundang keberkahan rezeki dari langit
dan bumi, menebar luas ke muka bumi.
Semoga kita terlahir menjadi manusia-manusia baru, suci
bersih bak terlahir dari rahim ibu. Karena hanya manusia-manusia yang bersih
lahir dan bathin mereka yang memahami orientasi hidupnya untuk mengabdi kepada
Allah.
Kita hadir disini hadir sebagai ruh-ruh baru, , bahwa kita telah berusaha
membersihkan semua debu yang menempel dalam hati, pikiran dan jiwa kita, bahwa
kita telah membetulkan kembali arah hidup yang menuntun jalan hidup kita, bahwa
kita telah menyiapkan energi fisik kita dalam mengarungi sebelas bulan kedepan.
Atas anugerah hari Raya Idul Fitri inilah, mari saling bermaafan, hilangkan
hasad dan dengki diantara kita salinglah bersilaturahim, hilangkan sekat dan
dosa-dosa karena ulah manusia, semoga Allah ampuni kesalahan dan dosa kita semua,
dan kita terlahir sebagai ruh baru nan suci jiwa nan baru nan bersih selepas Ramadhan
tahun ini. Amiin.
اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
Ramadhan telah berlalu, ia telah pergi jauh meninggalkan
kita, terlalu banyak kenangan bersamanya. Kita masih ingat bagaimana
malam-malam Ramadhan diliputi tilawah dan qiyamullail, siang harinya diliputi
ibadah sedekah dan amal-amal shalih lainnya. Kita menyadari, sebagai manusia
biasa, belum sempurna memanfaatkan waktu mulia Ramadhan tahun ini, masih
terlena dengan dunia, masih asyik dengan perkara-perkara ringan yang sia-sia. Namun
kita berharap Allah ampuni dosa-dosa kita, Allah maafkan kesalahan kesalahan
kita, Allah jauhkan kita dari siksa neraka, dan kelak Allah masukkan kedalam
syurga. Amin ya Rabbal Alamin.
Ketakwaan yang diraih bukan hanya pada bulan Ramadhan
saja, namun bisa berkanjut dibulan-bulan yang lain. Tilawah masih menghiasi rumah-rumah, shalat malam masih
hidup dalam aktifitas keseharian, puasa sunnah masih djalankan. Janganlah kita
bak menenun kain, namun setelah kain tertenun rapi, kita cabuti satu persatu
benangnya hingga terurai lalu tercampak dan berserak, sungguh sia-sia.
Firman
Allah:
وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ
أَنْكَاثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَانَكُمْ دَخَلًا بَيْنَكُمْ أَنْ تَكُونَ أُمَّةٌ
هِيَ أَرْبَى مِنْ أُمَّةٍ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ اللَّهُ بِهِ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan
yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai
kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu,
disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang
lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di
hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan
itu. (QS An Nahl [16}: 92)
Imam Ibnu Katsir menyebutkan dalam tafsirnya bahwa ayat
ini kisah dalam ayat tersebut adalah seorang wanita di Mekkah
كُلَمَّا غَزَلَتْ شَيْئًا
نَقَضَتْهُ بَعْدَ إِبْرَامِهِ.
Setiap benang tertenun, lalu diurai setelahnya. Sedangkan
Qatadah berpendapat bahwa ayat ini permisalan untuk orang yang mengingkari
janji setelah ia berjanji. (Tafsir
Ibnu Katsir, 4/599).
Beribadah hanya
karena Allah, tidak hanya terbatas pada bulan Ramadhan saja, karena Allah
adalah tujuan seluruh aktifitas manusia:
قُلْ إنِ صلاتِي ونُسُكِي ومحْياي
ومماتِي لله رب الْعالميِن
“Katakanlah:
sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162)
اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
2.
Ruh Ketahanan Keluarga
Keluarga merupakan salah satu tonggak peradaban, didalamnya
terdapat miniatur kepemimpinan dunia, dengan peran-peran yang luar biasa. Sang ayah
sebagai nakhoda kapal yang bernama keluarga, ia memahami betul tugasnya bukan
hanya mencari nafkah halal untuk keluarga, sudah selayaknya ia turut berbagi
peran dengan ibu untuk membina ketahanan keluarga, tidak hanya bekerja, sehingga kesalahan pembagian peran inilah yang
terkadang urusan mendidik dan membina anak-anak hanya diserahkan kepada ibu,
padahal keduanya memiliki peran yang sama, yaitu mengarahkan rute kapal kearah kebahagiaan dan
menjauhkan dari siksa neraka.
Allah berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, Peliharalah diri dan
keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,
penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak durhaka
kepada Allah, terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka, dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan (QS. At Tahrim [66]:6)
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya
menukil pendapat Ali Bin Abi Thalib, terkait makna dari “Qu Anfusakum wa
ahlikum Nara” adalah:
"أدِّبوهم وعلِّموهمُ الخيرَ
“Ajarkan Adab-adab (sopan santun) dan ajarkan kebaikan” ( Tafsir Ibnu Katsir, 4/391)
Seorang
ibu memiliki peran sebagai sosok panutan selain ayah. Ibu adalah sekolah
pertama bagi keluarga, perannya sangat sentral, dia mungkin berada dibelakang. Namun
melalui kasih sayang dan kelembutannya lahirlah pemimpin-pemimpin dunia, Ibu Nabi Musa, Ibunda nabi Isa Maryam, ibunda
Aminah ibu Rasulullah shalallah alaihi
wasallam, yang begitu mulia, Muhammad Al Fatih sang Penakluk Konstantinopel
memiliki ibu yang luar biasa yang turut mengantarkan mereka menjadi pemimpin
Islam nan mendunia. Saatnya sang Ibu kembali menemukan perannya dalam keluarga.
Tidak dilarang bagi kaum wanita berkarir sepanjang naluri dan kehormatan
seorang wanita terjaga, dan ia dapat memberikan manfaat utama. Namun jikalau
tidak mampu maka jihad seorang wanita adalah didalam rumah tangga, umat ini
butuh keluarga dan sosok ibu yang mendidik dan mempersiapkan generasi kedepan
menjadi pemimpin-pemimpin Islam dan dunia masa depan.
اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Seorang
anak merupakan harapan orang tuanya, bukan harta dan materi duniawi yang
dinanti, bukan pangkat tertinggi yang menjadi tujuan ayah bunda. Namun seorang
anak yang dengan keshalihannya dengan izin Allah mampu membimbing tangan kedua
orang tuanya menuju syurga. Seorang anak yang sabar menghadapi dan melayani kedua
orang tuanya saat mereka sudah lanjut usia, seorang anak yang mengharumkan nama
keluarga di mata Allah dan dunia. Sehingga lirih doa sang anak melantun:
وَقُلْ
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka telah mendidik aku waktu kecil (QS.
Al Isra [17]: 24)
Rasulullah juga
menceritakan bagaimana orang-orang yang memiliki kedua orang tua sudah tua
renta namun ia tak dapat membimbingnya
untuk taat dan masuk syurga didoakan celaka oleh Malaikat Jibril.
Rasulullah bersabda:
عن
كعب بن عجرة رضي الله عنه - أن رسول الله صلى الله عليه
وسلم قال : احضروا المنبر
... فحضرنا
، فلما ارتقى درجة قال : آمين ..فلما ارتقى الدرجة الثانية قال : " آمين
" . فلما
ارتقى الدرجة الثالثة قال : " آمين " . فلما نزل قلنا : يا رسول الله ، لقد
سمعنا منك اليوم شيئا ماكنا نسمعه . ؟ قال : إن جبريل عرض لي فقال
: بعد
من أدرك رمضان فلم يغفر له . قلت : ( آمين ) ، فلما رقيت الثانية قال
: بعد
من ذكرت عنده فلم يصل عليك . فقلت : ( آمين ) ، فلما رقيت الثالثة قال :
بعد
من أدرك أبويه الكبر عنده أو أحدهما فلم يدخلاه الجنة . قلت : ( آمين
Dari Ka’ab
bin ‘Ajrah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam
bersabda, “ Datanglah kearah mimbar wahai sahabat”. Lalu kami datang. Saat Rasulullah
naik tangga pertama, beliau berucap “Amin”, saat menaiki tangga kedua, belia
berucap “Amin”. Dan saat meniki tangga ketiga beliau berucap “Amiin”. Setelah turun,
kami bertanya kepada Beliau,” Ya Rasulullah, sungguh kamu mendengar darimu hari
ini sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya”. Beliau bersabda,”
Sesunguhnya malaikat Jibril datang kepadaku dan ia berkata,” Celakalah orang
yang mendapati Ramadhan, naun dosa-dosanya belum diampuni Allah ( Amiin). Saat aku
menaiki tangga kedua Jibril berkata,” Celakalah orang yang disebut namamu
Muhammad namun ia tak bershalawat kepadamu (Amin) dan saat menaiki tangga yang
ketiga Malaikat Jibril berkata,”Celakalah orang yang mendapati kedua orang
tuannya sudah sepuh, atau salahsatunya sudah tua, namun ia tak dapat
membimbingnya menuju syurga, dan aku mengucapkan (Amin).
Al-Mustadrak, Al Hakim Shahih Lighairihi No.167- AL Baihaqi
dalam Syu’abul Iman, Thabrani dalam AL Kabir dan Shahih menurut Al Al Bani)
اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
3. Ruh Masa depan Islam
Hari
ini kita berhari Raya, riuh gembira suka cita karena kita baru saja selesai
dalam ajang kompetisi Ramadhan dan semoga kita adalah pemenangnya, namun tidakkah
saudara-saudara menyaksikan umat Islam kini tercabik-cabik di mana-mana?
a.
Di
depan mata kita ada lebih dari 470 ribu mayat warga Syiria yang menjadi korban.
Ada 12 juta sisanya yang menjadi pengungsi ke hampir seluruh penjuru dunia.
Lalu berapakah jumlah saudara-saudara kita yang dibunuh dan dibantai di Irak,
di Mesir, di Yaman, di Libya?
b. Lalu berapa banyak pemuda-pemudi Palestina yang setiap hari berguguran sebagai syahid? Tidakkah
saudara-saudara menyaksikan bagaimana para pemimpin Islam di Bangladesh
digantung satu persatu secara bergiliran?
c. Tidakkah
saudara-saudara menyaksikan bagaimana bom telah menjadi bagian dari kehidupan
sehari-hari di Pakistan, di Afghanistan, bahkan di Turki? Baik karena perang
saudara, atau kebengisan rezim sekuler, atau intervensi militer negara lain,
yang pasti semua itu telah melahirkan wajah dunia Islam yang carut marut, penuh darah dan air mata. Saya bahkan
tidak tahu apakah kita yang hadir di sini punya hak untuk tertawa di hari
lebaran ini, sementara saudara-saudara kita di belahan bumi lain bersimbah
darah dan air mata?
d. Tidakkah
kita menyaksikan harga-harga semakin membumbung tinggi, sehingga daya beli
masyarakat kian lemah, yang miskin semakin miskin, kekayaan hanya dimiliki oleh
segelintir orang bermodal, pendidikan mahal, kesehatan juga mahal, kebutuhan hidup semakin tinggi.
e. Saya
bahkan tidak mengetahui apakah kita punya alasan untuk bergembira hari ini
sementara saudara-saudara kita di belahan bumi lain Afrika Timur, Sudan,
Somalia, Ethiopia krisis kelaparan dahsyat 10 persen penduduknya tidak punya
sesuatu yang bisa mereka makan dan bisa mereka pakai di hari lebaran ini?
Itulah umat kita. Itulah dunia Islam kita. Kebodohan, kemiskinan dan perang
adalah kosa kata yang memenuhi wajah kita. Seakan-akan misi agama ini membawa
rahmat tak pernah hadir di tengah umat kita.
اللهُ
أكْبرُ اللهُ أكْبرُ اللهُ أكْبرُ ولله الْحمْدُ
Maasyiral muslimin
rahimakumullah
Kita
dihadapkan pada dua kondisi, Umat yang tersakiti, terlilit kemiskinan,
kebodohan dan kezhaliman, konflik, perpecahan bahkan peperangan tak kunjung
usai. Umat ini berusaha untuk bangkit dan mengobati lukanya sendiri, meski
terus diadu domba pada permasalahan klasik, perbedaan fikih dan interpretasi
mazhab, yang memicu umat terkotak-kotak menjadi golongan-golongan kecil nan
lemah. Disisi lain, ada kekuatan peradaban bangsa-bangsa besar yang terus
memaksakan diri untuk mencari korban-korban ketamakan nafsu kekuasaan dan
kapitalisme mereka. Kita yakin kepada Allah suatu saat nanti umat Islam akan berjaya.
Firman Allah:
وتِلْك
الأْيامُ نداولها بين الناسِ وليِعْلم اللهُ الذِين آمنوُا ويتخِذ مِنكُمْ شُهداء
“Dan
masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar
mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang
beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya
(gugur sebagai) syuhada.” (Ali Imran: 140)
Dan
kitapun yakin, suatu saat nanti Allah akan memenuhi janjinya.
وعد اللهُ الذين آمنوُا مِنكْمْ و عمِلُوا الصالِحاتِ
ليسْتخلفِنهُمْ فِي الأْرض كما اسْتخلف الذين مِنْ قبلْهمْ و ليمكنن لهُمْ دينهُمُ
الذِي ارتْضى لهُمْ و ليبُدلنهُمْ مِنْ بعْدِ خوْفِهِمْ أمْناً يعْبدُونني لا
يُشْركون بي شيئْاً و منْ كفر بعْد ذلِك فأوُلئِك هُمُ الْفاسِقُون
“Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang
telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap
menyembahku-Ku dengan #ada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasik.” (An-Nur:
55)
Tapi
janji Allah itu hanya akan terwujud dengan kerja manusia, kerja keras kita.
Umat
Islam kini membutuhkan jiwa-jiwa baru selepas Ramadhan
Pemimpin
yang bisa mengayomi kepentingan umat Islam, karena sejarah mencatat saat Islam berkuasa, maka kemakmuran dan
keberkahan di atas muka bumi akan terwujud. Inilah symbol dari islam Rahmatan
lil alamin, rahmat bagi seluruh alam.
Kita
membutuhkan jiwa-jiwa baru yang telah ditempa dalam ibadah Ramadhan, jiwa baru
yang bergelora, semangat mendakwahkan Islam, untuk diri, keluarga dan
lingkungannya, jiwa-jiwa baru yang bisa menyatukan lidi-lidi yang berserakan
dalam tubuh umat Islam, yang dapat menyatukan keyakinan umat islam dibawah
naungan kalimat tauhid, la ilaha ilallah.
Kita
membutuhkan jiwa-jiwa baru yang yakin akan janji Allah, sabar dalam menghadapi
ejekan dan celaan seperti sabarnya Rasulullah dalam berdakwah di Mekkah,
sabarnya Nabi Nuh yang diejek oleh kaumnya saat ia membuat perahu dan kesabaran
para salafusshalih dalam menyebarkan agama ini. Yang senantiasa beramar ma’ruf
dan nahi munkar serta menjauhi kemaksiatan baik yang tersembunyi maupun yang
terang terangan.
Kita
membutuhkan jiwa-jiwa baru yang dapat membawa ruh islam kesetiap lini kehidupan
mereka, berusaha menjalankan ajaran Islam dalam berbagai bidang yang
digelutinya, perdagangan, perkantoran, pendidikan dan pemerintahan, dalam semua
aktifitas kehidupan. Itulah islam, ruhun wal hayat islam menjadi ruh dan
menjadi kehidupan. Semoga Allah mengabulkan permohonan kita, amin ya rabbal
alamin.
Khutbah Kedua
لله
أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
Marilah kita berdoa kepada Allah
semoga Allah selalu membimbing kita semua dalam kebaikan dan meridhai
langkah-langkah kita.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
عَبْدِكَ وَنَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا، عَدَدَ مَا أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَخَطَّ بِهِ
قَلَمُكَ، وَأَحْصَاهُ كِتَابُك، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ سَادَاتِنَا أَبِيْ
بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ
التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
اللَّهُمَّ اغْفِرْلنا ولوالدين
وارحمهم كما ربيانا صغارا ولجميع الْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاِت، وَياَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ
Ya
Allah, ampunilah dosa kami, dosa kedua orang tua kami, sayangi keduanya
sebagaimana mereka menyayangi kami diwaktu kecil.
Jika
mereka masih hidup, berkahi usia mereka agar tetap bisa beribadah kepadamu, menyebut
asma-Mu, membaca Al Qur’an dan taat kepada-Mu, jika mereka sudah tiada ya Allah,
luaskanlah alam kuburnya, ampuni kesalahan dan
dosanya, jadikan kuburnya bak taman-taman di syurga dan jauhkan mereka
dari siksa kubur dan siksa neraka.
Ya Allah ampunilah seluruh dosa-dosa kaum
muslimin dan muslimat yang hidup dan yang mati sungguh Engkau Maha Mendengar
doa dan mengabulkan keinginan.
اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ صلاتناوصِيَامَنَا
وَقِيَامَنَا وركوعنا وسدودنا وتضرعنا
وتخشعنا وتلاوتنا وصدقاتنا وَصَالِحَ أَعْمَالِنَا يا رب العالمين
Ya
Allah terimalah ibadah shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, rukuk dan
sujur kami, kerendahan hati dan khusyuk kami, tilawah kami, sedekah kami dan
semua amal kebaikan kami, jadikanlah ia sebagai penolong kami dari siksaan api
neraka.
Ya
Allah jadikanlah kami selepas Ramdahan menjadi manusia-manusia baru, jiwa-jiwa
yang bersih bak terlahir dari Rahim ibunda kami. Ya Allah jadikanlah kami hamba yang istiqamah
menjalankan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu.
Ya
Allah berikanlah keberkahan dalam diri kami, dalam harta kami, dalam keluarga
kami dalam usaha kami, dalam pekerjaan kami, dalam ilmu dan aktifitas kami. Jadikanlah
keluarga kami menjadi keluarga yang mencintai-Mu, gemar membaca dan membaca Al
Qur’an petunjuk Mu, beribadah hanya kepada-Mu,
gemar menunaikan shalat berjamaah.
Ya
Allah lindungi putra dan putri kami, selamatkan mereka dari segala mara bahaya,
mudahkan mereka dalam menggapai cita-citanya, agar kelak menjadi anak anak
shalih yang menyejukkan hati kami ya Allah kumpulkan kami bersama keluarga dan
anak-anak kami di surge-Mu kelak ya Allah dan jangan jadikan salah satu dari
anggota keluarga kami sebagai ahli neraka ya Allah.
Ya
Allah jika hari ini ada yang sakit diantara saudara-saudara kami, sembuhkanlah
ya Allah, jadikan sakitnya menjadi pembersih dosa dan kesalahannya, jika ada
yang berhutang lunaskanlah, jika ada yang memiliki hajat mudahkan dan lancarkan
Ya Allah.
Ya
Allah berikanlah keberkahan rezeki bagi kami seluruh kaum muslimin, sehingga bisa berkunjung ke Baitullah
rumah-Mu, bisa berziarah ke makam Rasulullah kekasih-Mu juga para sahabat
orang-orang yang Engkau ridhai.
اللهمَّ
انْصُرْ إخوانَنَا الْمُسْتَضْعَفِين في فِلِسْطِين اللّهُمَّ انْصُرْ إخْوانَنَا الْمُجاهِدِين
في سوريا و في فِلِبِّينَ وفي قطر وفي كل بلدان وفي كل الزمان ياأرحم الراحمين اللهم انصرهم نصراً مؤَزَّرَاً اللهم وَحِّدْ كَلِمَتَهُم
وسَدِّدْ رَمْيَهُم وَأَنْزِلْ فِي قُلُوْبِهِم السَكِينةَ اللهم أنهم مَظْلُومُون
فَانْتَصِرْ لَهُمْ، إِنَّهُمْ فُقَرَاءُ فَأَغْنِهِمْ.اللّهُمَّ ارْحَمْ
مَوْتَاهُمْ وَاشْفِ جُرْحَاهُمْ. وَتَقَبَّلْ شُهَدَاءَهُمْ، اللهمَّ أَيِّدْهُمْ
بِتَأْيِيْدِكَ وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزُ
.
Ya Allah
tolonglah saudara-saudara sesama muslim, yang ada di Palestina, negeri para
syuhada, merdekakan mereka dari Yahudi laknatullah, ya Allah tolonglah saudara-saudara
kami yang ada di Suriah dari kekejaman dan kezaliman musuh-musuhmu Ya Allah. Ya
Allah tolonglah saudara-saudara kami yang berada di Filiphina, Rohingya,
Pakistan, Qatar dan seluruh kaum muslimin dibelahan bumi dan masa. Satukan mereka,
berikan ketenangan untuk mereka tolonglah mereka dari kezaliman yang menimpa,
rahmati yang telah wafat, sembuhkan yang sakit dan terimalah amal amal para
syuhadanya Ya Allah. Jaga mereka dengan tangan Mu dan Penjagaan-Mu ya Allah.
اللَّهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَ وَالْبَلاَءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ
وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا
إندونيسيا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرَ
بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ .
رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh