Minggu, 28 Juli 2013

Senyum Kematian



Kematian adalah satu fase yang akan dilalui oleh setiap manusia setelah kelahiran dan kehidupan didunia. Ia adalah pintu masuk pertama menuju kehidupan akherat yang berakhir dengan surga dan neraka. Ia juga akan menyapa kesetiap insane yang bernyawa, besar, kecil, tua, muda, kaya, miskin, pejabat, rakyat biasa, penguasa dan jelata. Semua akan merasakan kematian.

Firman Allah

كلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. ( Al Imran:185 )

Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan bahwa Allah menggambarkan kematian dengan ungkapan “Dzaiqah “ yang artinya merasakan. Maksudnya setiap manusia akan merasakan kematian seperti halnya hewanpun merasakannya.[1]

Muhammad Abu Zahrah ketika menafsirkan ayat ini mengatakan:

وهنا إشارة بيانية أخرى رائعة هي أنه أسند ذوق الموت إلى النفس، ولم يسنده إلى الشخص؛ لأن النفس روح، والشخص جزءان جسم ونفس، وإن النفس تبقى بعد مفارقة الجسم، فهي التي تذوق الموت، كما ذاقت الحياة الدنيا.

Disini isyarat lain yang begitu jelas nan indah. Allah mengaitkan “ rasa “ dengan jiwa dalam kematian, bukan kepada badan. Karena jiwa adalah ruh. Badan memiliki dua bagian yaitu fisik dan jiwa. Jiwa inilah yang akan kekal setelah terpisah dari fisik jasad. Jiwa inilah yang akan merasakan mati. seperti ia merasakan hidup didunia. [2]

 
Persiapan Menuju Kematian

Kematian itu harus dipersiapkan seperti halnya kita mempersiapkan kehidupan. Kematian ibarat sebuah perjalanan yang panjang dengan jarak yang sangat jauh, tentu bekal dan perlengkapan yang dipersiapkan sebanding dengannya. Terkadang manusia tidak mau tahu tentang kematian, ia tidak mempersiapkan untuk menghadapi kematian. Diantara persiapan untuk menghadapi kematian adalah:

·         Iman

Iman adalah bekal bagi setiap manusia yang hendak menempuh kematian. Iman adalah bekal terbaik agar manusia dapat selamat dari kematian yang berakhir buruk ( suul khatimah ). Dengan membawa iman, manusia akan mudah menghadapi pertanyaan dialam kubur. Ketika malaikat bertanya tentang siapa Tuhanmu, Nabi, Kitab dan agama apa yang dianut, maka iman akan menjawabnya dengan benar, ia mendapat nikmat kubur hingga hari kiamat. Sementara orang-orang yang tidak memiliki iman, ia tidak dapat menjawab pertanyaan malaikat dialam kubur, ia kebingungan ia kalut, karena iman tidak dianutnya, Allah tidak disembah, Kitab Al Qur’an tidak dibaca, Rasulullah tidak dikenalnya, agama hanya buat mainan saja. Alangkah celakanya ia.

Iman pula lah yang dapat menyelamatkan seseorang dari dahsyatnya sakaratul maut. Seperti hadits yang disebutkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anhu, ketika Rasululla menjelang wafat, Aisyah mengusap wajah Rasulullah dengan air, beliau berkata:

لا إله إلا الله إن للموت سكرات  [البخاري وفي لفظ أنه كان يقول عند موته: (اللهم أعني على سكرات الموت) أحمد والترمذي وحسنه الحاكم

 “ Tiada Illah selain Allah, sesungguhnya kematian adalah sekarat”. [3] Rasulullah lalu mengucapkan doa: “Ya Allah bantulah aku dalam sakaratul maut.[4]

Sungguh dahsyatnya sakaratul maut pun dirasakan oleh Rasulullah Shalallahu alihi wa Sallam, manusia paling suci. Apakah lagi dengan kita?
Iman kunci menghadapi sakaratul maut.

 Sabda Nabi:

حدثني إسحاق بن عبد الله بن أبي طلحة الأنصاري ، عن أبيه ، عن جده - رضي الله عنه - قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وآله وسلم - : " من قال : لا إله إلا الله دخل الجنة ووجبت له الجنة

Telah bercerita kepadaku Ishaq bin Abdillah bin Abi Talhah Al Anshari, dari ayahnya dari kakeknya, berkata, telah bersabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa yang mengucapkan la ilaha illallah , wajib baginya mendapat surga. [5]

·         Amal Shalih

Setelah iman, bekal kedua adalah amalan shalih, karena iman yang benar akan memancarkan sinarnya dalam bentuk amal shalih. Amal yang bersifat wajib seperti shalat, puasa, zakat dan ibadah haji. Adapula amalan yang bersifat sunnah seperti sadaqah, jihad, mengajarkan ilmu, menolong sesama, menyantuni fakir, menjamin hidup anak yatim dan sebagainya.

Terkait dengan amal shalih ada baiknya kita renungkan firman Allah:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.[6]

Imam Al Izz bin Abdis Salam ketika menafsirkan ayat ini beliau menyebut:

{أَحْسَنُ عَمَلاً} أتم عقلاً أو أزهد في الدنيا أو أورع عن محارم الله وأسرع في طاعته مأثور أو أكثر ذكراً للموت وحذراً منه واستعداداً له.

Ahsanu amala ( sebaik-baik amal ) adalah yang paling sempurna secara akal, paling zuhud terhadap dunia, paling terjaga dari yang diharamkan Allah, paling cepat dalam ketaatan, dicontohkan, paling banyak mengingatkan kepada kematian dan bersiap-siap untuknya. [7]


·         Hati yang bersih

Hati yang bersih adalah hati yang tidak ternoda oleh penyakit dan dosa. Hati yang bersih bisa membedakan antara haq dan bathil, ia juga terjaga dari dosa-dosa karena senantiasa membersihkannya. Hati adalah raja, jika hati baik dan bersih maka baik dan bersihlah seluruh perbuatannya, jika hati kotor maka buruk dan kotorlah seluruh perbuatannya.
 Sabda Nabi:

أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ   مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ  أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

Ketahuilah didalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh amal perbuatannya, jika buruk maka buruklah seluruh amal perbuatannya, ketahuilah ia adalah hati.[8]

Pada hari tidak berharga harta dan anak-anak, melainkan orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.

·         Lunasi hutang-hutang

Hutang akan ditagih oleh si pemiliknya, jika di dunia kita bisa bebas maka daikherat akan diperhitungkan Allah subhanahu wa taala. Rasulullah tidak mau menyolatkan jenazah yang masih memiliki tanggungan hutang sampai ada ahli waris atau pihak yang menanggungnya. Semoga kita terbebas daris segala hutang

·         Berdoa agar husnul khatimah

Setiap kita hendaklah sering berdoa agar Allah menganugerahkan kepada kita wafat dalam keadaan husnul khatimah. Wafat dengan diridhai Allah, diterima sebagai hambanya yang taat. Meninggal dalam kondisi shalat dan ibadah, meninggal ketika berjihad, meninggal ketika sedang membela kebenaran dan sebagianya. Semoga Allah anugerahkan kita husnul khatimah, amin.fzn





[1] Al Qurtubi w 671H , Al Jami’ li Ahkamil Qur’an ( Kairo: Darul Kutub, 1964) juz 4 .297
[2] Muhammad Abu Zahrah 1394 H, Zahratu Tafasir ( Dar al Fikr Al Arabi ) juz 3 h. 1535
[3] HR. Bukhari
[4] HR. Ahmad, Tirmidzi, Hakim ( beliau menghasankan )
[5] Al Hakim, Mustadrak ala Sahihain.
[6] Al Mulk: 2
[7] Izzuddin Bin Abdis Salam 660H, Tafsirul Qur’an, ( Beirut: Dar Ibn Hazm ) j.3h.340
[8] HR. Bukhari Muslim

Sabtu, 27 Juli 2013

Polisi & Militer Mesir Kembali Tembaki Pro Mursi Saat Shalat Subuh, 120 Orang Gugur



KAIRO"  Keji dan biadab. Tentara dan polisi Mesir kembali membantai dan menembaki demonstran pro Mursi saat mereka sedang shalat Subuh, Sabtu (27/7/2013). Sedikitnya 120 orang gugur.
 
Dilaporkan, polisi dan militer Mesir melancarkan serangan ke Bundaran Rabiah Adawiyah di Kairo, tempat aksi unjuk rasa pendukung Presiden Mohammad Mursi.
Setidaknya 120 orang gugur dan lebih seribu orang menderita luka, demikian laporan Satuan Medis Lapangan di Bundaran Rabiah kepada ANTARA, Sabtu (27/7/2013).

Belum ada laporan resmi dari Kementerian kesehatan, namun menurut dokter di lapangan, korban meninggal akan terus bertambah karena banyak korban luka akibat tembakan peluru tajam.
Serangan diawali dengan penembakan gas air mata pada Sabtu menjelang fajar waktu setempat saat massa sedang melaksanakan shalat subuh.
Tembakan gas air mata itu dibalas dengan pelemparan batu oleh massa pendukung Mursi yang menyebut dirinya “Pemuda Siap Mati Syahid”.

Pola serangan menjelang fajar tersebut mirip dengan serangan serupa terhadap pendukung Mursi di komplek Garda Republik di Kairo tiga pekan lalu, juga di saat massa sedang shalat subuh, dimana 61 orang gugur, kata seorang wartawan Mesir.

Serangan dimulai di Jembatan 6 Oktober di Jalan Nasser, sekitar satu kilometer dari titik Bundaran Rabiah.
Bentrokan yang tidak seimbang itu berkecamuk di depan Makam Mendiang Presiden Anwar Saddad di dekat Jembatan 6 Oktober.
Jembatan 6 Oktober adalah jembatan terpanjang di Ibu Kota Mesir, melintas dari Kairo timur di Madinat Nasr hingga Dokki di Kairo barat, melewati Bundaran Tahrir di pusat kota Kairo.
Ribuan pendukung Mursi sejak Jumat (26/7/2013) memenuhi Bundaran Rabiah memanjang ke Jalan Nasser hingga Jembatan 6 Oktober.

Banyak wanita dan anak-anak dari Ikhwanul Muslimin juga ikut dalam demo di Bundaran Rabiah tersebut.
Selain di Kairo, bentrokan hebat juga dilaporkan terjadi di Iskandariyah, kota terbesar kedua setelah Kairo.
Media massa setempat melaporkan, sekitar 200 pendukung Mursi masih terperangkap di Masjid Agung Qaid Ibrahim di pusat kota Iskandariyah akibat dikepung aparat kemanan sejak Jumat malam.
Saat berita ini dikirim, tembakan gas air terus dilancarkan, namun serangan itu belum bisa menembus titik Bundaran Rabiah karena para pemuda bergiliran melawan pasukan tentara dan polisi.

Tak satu pun televisi Mesir menyiarkan tragedi menjelang fajar ini. Televisi hanya tampak berulang kali menayangkan aksi demo pendukung militer pada Jumat (26/7/2013). Tampak sekali, militer tak ingin demo besar-besaran pendukung Mesir diketahui dunia. Termasuk tragedi penyerangan di saat massa Mursi shalat subuh itu. Semoga Allah mewafatkan mereka yang gugur dengan predikat mati syahid, puncak cita-cita seorang Muslim. Aamiin…
(sumber: salam-online)
 

Jumat, 26 Juli 2013

Sinyal - Sinyal Al Qur’an



Al Qur’an ibarat GPS ( Global Positioning System ) dalam ilmu telekomunikasi,  bahkan lebih dari itu ia sebagai navigator arah hidup setiap muslim. Tingkat keakuratan data Al Qur’an melebihi  akuratnya data dan frekuensi alat ciptaan manusia. Al Qur’an memancarkan cahaya iman, gelombang petunjuk dan sinyal-sinyal kebenaran kepada seluruh manusia diatas permukaan bumi.  Cahaya  Al Qur’an tak akan padam oleh badai, banjir bandang, gempa bumi dan musibah. Sinyalnya akan senatiasa full, baik ketika diruangan maupun dialam bebas. Rambu-rambu Al Qur’an akan selalu mengarahkan pengguna jalur iman kearah kebenaran dan keselamatan dunia Akherat.
Sinyal Petunjuk
Alah Subhanahu wataala menyebutkan didalam firman-Nya:
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.[1]
Adakah diantara kita yang mau mengambil petunjuk Al Qur’an ataukah kita lebih tertarik mengambil petunjuk dari selain Al Qur’an  dan berpaling darinya?
Al Qur’an menjadi petunjuk khusus bagi orang mukmin, sementara selain mukmin  mereka tidak dapat mengambil petunjuk Al Qur’an. Karena petunjuk ini adalah kekhususan bagi kaum mukminin, jika kaum kafir pun dapat mengambil petunjuk dengan Al Qur’an maka apa bedanya kaum muslimin dan kafir?[2]
Ketika kaum msulimin mengambil petunjukd ari Al Qur’an mereka akan selamat begitupula sebaliknya ketika mereka meninggalkan Al Qur’an mereka tanpa arah hidup dan tujuan yang pasti.

Sinyal Ancaman Pedih bagi Yang Berpaling

Firman Allah:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آَيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى (126)

“Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?” Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan.” (QS. Thaha [20] : 124 -126).
 
Imam Ibnu Katsir menyebutkan di dalam tafsirnya bahwa yang dimaksud dengan berpaling dari peringatanku adalah:

أي: خالف أمري، وما أنزلته على رسولي، أعرض عنه وتناساه وأخذ من غيره هداه

Menentang  perintah Ku dan dari apa yang  telah Aku turunkan kepada Rasul Ku, berpaling dari Al Qur’an dan berpura pura lupa serta mengambil petunjuk selain Al Qur’an.[3]

Adapun makna penghidupan yang sempit seperti disebutkan oleh Imam At Thabari dalam tafsirnya adalah sebagai berikut:

·         Menurut Ibnu Abbas

كلّ مال أعطيته عبدا من عبادي قلّ أو كثر، لا يتقيني فيه، لا خير فيه، وهو الضنك في المعيشة
Setiap harta yang Aku berikan kepada hamba Ku, banyak atau sedikit membuat tidak tenang dan tidak ada kebaikan didalamnya.[4]

·         Menurut Muhammad Ismail Ash Sharari
Makna penghidupan sempit adalah: العمل الخبيث، والرزق السيئ. : Pekerjaan yang haram dan rezeki yang buruk.

·         Menurut Hautsarah bin Muhamad Al Munqari

             Makna penghidupan yang sempit adalah: يضيق عليه قبره حتى تختلف أضلاعه.
 ( Disempitkan kuburnya hingga tulang belulang berserakan )

·         Menurut Abu Hurairah
·          
Makna penghidupan yang sempit adalah seperti yang disebutkan dalam hadits Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam:

عن أبي هريرة، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: " أتَدْرُونَ فِيمَ أُنزلتْ هَذِهِ الآيَة( فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى ) أتَدْرُونَ مَا المعيشَةُ الضَّنْكُ؟ " قالوا: الله ورسوله أعلم، قال: عَذَابُ الكافرِ فِي قَبْرِهِ، والَّذِي نَفْسِي بَيَدِهِ أنَّه لَيُسَلَّطُ عَلَيْهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ تِنِّينا، أتَدْرُونَ ما التِّنِينُ: تسْعَةٌ وَتسْعُونَ حَيَّه، لكلّ حَيَّه سَبْعَةُ رُءُوسٍ، يَنْفُخُونَ فِي جِسْمِهِ وَيَلْسَعُونَهُ وَيخْدِشُونَهُ إلى يَوْمِ القِيامَةِ ".

 Dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, bersabda: Tahukah kalian tentang apa ayat ini diturunkan ? tahukah kaliah apakah maisyatan dank a ( penghidupan yang sempit )? . mereka menjawab: “Allah dan Rasulnya lebih mengetahui. Rasul berkata: “ Itu adalah adzab kubur bagi orang-orang kafir.  Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, mereka dililit 99 tinnin, tahukah kalian tinnin ? yaitu 99 ekor ular setiap ekor memiliki 7 kepala, menyemburkan bisa dan menggigit mereka hingga hari kiamat.[5]

Sinyal Keberuntungan Bagi Yang Berpedoman

Ketika Al Qur’an menjadi pedoman, maka seorang muslim akan hidup sesuai dengan apa yang diarahkan oleh Al Qur’an. Disaat  Al Qur’an memerintahkan untuk memakan makanan halal, seorang muslim akan segera mempraktekkannya, hikmahnya adalah makanan halal akan berpengaruh kepada fikiran dan tindak tanduk seseorang. jika sumber yang dimakan adalah halal, maka perilakunya mengarah kepada sesuatu yang halal dan benar begitu sebaliknya.
disaat Al Qur’an memerintahkan berbuat adil, ia segera melaksanakannya, disaat Al Qur’an memerintahkan shalat,  ia segera melaksanakan segala yang di perintahkan oleh Al Qur’an.  Hidup bersama Al Qur’an membuat hidup penuh dengan keberkahan, keberuntungan dunia dan akherat. ( fzn )


[1] AL Baqarah:2
[2]  Tafsir At Thabari hal 230
[3] Ibnu Katsir 774 H, Tafsir Al Qur’an Al Adzhim, ( Dar Tahyyebah Lin Nasyr  ) juz 5 hal 322
[4] At Thabari 310 H,  Jamiul Bayan Fi Ta’wilil Qur’an, ( Beirut: Muasasah Ar Risalah, 1420 H ) juz 18  hal 392
[5]   Tafsir At Thabari hal 394