Rabu, 13 April 2016

Empat Peristiwa Yang terjadi Pada Bulan Rajab

Bulan Rajab menyimpan peristiwa sejarah yang penting bagi umat Islam. Secara khusus, terdapat empat peristiwa penting dalam sejarah Islam yang termasuk dalam kategori mengubah jalannya sejarah.
1. Pada bulan Rajab tahun 10 kenabian (620 M) terjadinya peristiwa Isra Mi'raj. Peristiwa ini diperingati sebagai hari besar umat Islam karena merupakan momentum ketika Rasulullah SAW berangkat ke sidratul muntaha untuk menerima perintah shalat lima waktu.
2.Bulan Rajab juga merupakan bulan kemenangan militer Rasulullah (saw) dalam pertempuran Tabuk, yang terjadi pada 9 H, dan menandai selesainya otoritas Islam atas seluruh Semenanjung Arab.

Meskipun menempuh perjalanan yang berat dari Madinah menuju Syam, 30.000 pasukan Muslim tetap melaluinya.  Tentara Romawi yang telah berada di Tabuk siap untuk menyerang umat Islam. Tetapi ketika mereka mendengar jumlah dan kekuatan tentara Muslim yang dipimpin oleh Rasulullah mereka terkejut dan bergegas kembali ke Syam untuk menyelamatkan benteng-benteng mereka.
Hal ini menyebabkan penaklukan Tabuk menjadi sangat mudah dan dilakukan tanpa perlawanan. Rasulullah SAW menetap di tempat ini selama sebulan. Beliau mengirimkan surat kepada para pemimpin dan gubernur di bawah kendali Romawi untuk membuat perdamaian. Pemimpin daerah Romawi menyetujuinya dan membayar Jizyah.

3. Peristiwa lainnya yaitu terjadinya perang pembebasan Yerussalem dari cengkaraman tentara Salib Eropa yang telah memerintah selama hampir satu abad. Peristiwa ini terjadi pada bulan Rajab tahun 1187 M yang dipimpin oleh Salahuddin al Ayyubi.  Penaklukan ini bukan hanya karena pentingnya asasi Yerusalem dalam Islam, tetapi juga karena peran tentara salib dalam upaya untuk menaklukkan negeri-negeri Muslim.

4. Berabad-abad kemudian, tepatnya pada 1924 M, bulan Rajab kembali menuliskan sejarah bagi umat Islam. Namun kali ini, tidak seperti peristiwa sebelumnya. Sejarah yang terjadi Pada 28 Rajab ini merupakan runtuhnya khalifah ottoman di Turki yang dihapus oleh Mustafa Kemal Pasha. Khalifah ottoman merupakan khalifah terkahir umat Islam. Sejak saat itu, Mustafa Kemal mengubah Turki menjadi negara sekuler.

Sumber: Rebublika.co.id

30 Maret, Lahirnya Muhammad Al Fatih Sang Pembebas Konstantinopel

584 tahun silam, tepatnya 30 Maret 1432, lahirnya seorang bayi laki-laki yang pernah dijanjikan Rasulullah saw akan menaklukkan Ibu Kota Kerajaan Romawi saat itu, Konstantinopel.

“Sungguh, Konstantinopel akan ditaklukkan. Sebaik-baik pemimpin adalah penakluknya. Dan, sebaik-baik pasukan adalah pasukannya.” (HR Ahmad). 

Bayi laki-laki itu adalah Mehmed II yang lebih dikenal sebagai Muhammad Al Fatih. Ia lahir di Edirne, saat itu merupakan Ibu Kota Kesultanan Utsmani. Al Fatih lahir pada 30 Maret 1432 --sebagian riwayat menyebut Al Fatih lahir pada 3 Maret 1432-- dari pasangan Sultan Murad II (1404-1451) dan Valide Sultan huma Hatun.

Sejak belia, ia yang memiliki nama kecil Mehmed Celebi itu dibanjiri fasilitas pendidikan yang sangat tinggi. Banyak guru yang mendidiknya, namun yang paling dekat dengannya adalah Syaikh Ahmad bin Ismail Al-Kurani dan Syaikh Aaq Syamsuddin. Lewat tempaan murabbinya ini, impian Al Fatih memenuhi bisyarah (janji) Rasulullah saw terus terjaga dan kian merekah.


Sumber: Republika.co.id

Adab-Adab Dalam Berdoa


Manusia diciptakan dalam kondisi lemah, ia membutuhkan kekuatan diluar kekuatannya yang terbatas. Yang Maha Kuat dan Maha Mampu adalah Allah. Saat ditimpa musibah atau kesulitan ia akan mencari pegangan, atau perlindungan. Dan tiada perlindungan sejati melainkan Allah Aza wa Jalla.

Sebagai bentuk penghambaan kepada Allah atas kelemahan manusia, doa. Selain sebagai bagian dari ibadah. Rasulullah bersabda:

( الدعاء هو العبادة )

“Doa adalah ibadah” ( HR. Tirmidzi, no.3372)

Doa juga merupakan sarana bertemunya keinginan hamba dengan kasih sayang Allah subhanahu wataala. Disitulah rahasianya. Tidak semua doa langsung dikabulkan, ada yang diganti dengan kebaikan lain, adapula yang disimpan untuk hari kiamat kelak. Itulah doa. Tak akan rugi orang berdoa, tak akan menyesal orang yang meminta kepada Allah, terlepas apapun hasilnya. Bagi seorang mukmin setiap urusannya adalah kebaikan. Diberikan kebaikan ia bersyukur, ditimpa kesulitan, ia bersabar.

Ketika meminta kepada orang lain tentu kita akan memperhatikan tatacara dan situasi yang tepat dengan berbagai pertimbangan. Apalagi jika kita meminta kepada Allah, tentu ada adab-adabnya. Diantara adab-adab dalam berdoa adalah:

a.       Ikhlas karena Allah, dengan memurnikan keyakinan dan tauhid hanya kepada Allah. Karena kita lemah dan meminta kepada Dzat yang Maha Kuat, maka sudah sepantasnya mengikhlaskan diri kepada-Nya.
b.       Mulai dengan memuji asma Allah yang Husna, dengan nama-nama Allah yang Mulia sebelum meminta keinginan kita. Ibarat kata prolog dalam memohon sesuatu.

ولله الأسماء الحسنى فادعوه بها
“ Dan Allah memiliki Nama-Nama yang Bagus, maka berdoalah dengannya….( QS. Al A’raf:180)

Nama nama yang tercantum dalam Asmaul Husna, seperti:  “ Ya Ar Rahman yang Maha Penyayang, Sayangilah Kami “.dst.
 
c.       Bershalawat kepada nabi
Rasulullah bersabda             
كل دعاء محجوب حتى تصلي على النبي صلى الله عليه وسلم
“Setiap doa, terhalang hingga membaca shalawat kepada nabi Muhammad Shaallahu Alaihi wa sallam.” ( HR. Thabrani, didalam Al Ausath (1/220). diSahihkan oleh Al Al Bani dalam Sahihul Jami’ no. 4399)

d.      Menghadap kiblat
Dahulu saat berkecamuk perang Badar Rasulullah berdoa dengan khusyu menghadap kiblat. Bahkan saking khusyu’nya nyaris selendang beliau terjatuh. Berharap kemenangan pada perang pertama saat jumlah kaum muslimin hanya 313 orang menghadapi pasukan kaum Quraisy yang berjumlah 1000 orang.
Dan Allah memenangkan kaum muslimin atas mereka.

e.      Mengangkat kedua tangan
 Rasulullah bersabda:

إِذَا سَأَلْتُمْ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ بِبُطُونِ أَكُفِّكُمْ وَلا تَسْأَلُوهُ بِظُهُورِهَا

“ Jika kalian berdoa, mintalah dengan kedua telapak tangan bagian dalam, bukan dengan punggung telapak tangan”. (HR. Abu Daud, 1318)

f.        Hindari makanan yang haram
Karena makanan yang haram membuat murka Allah datang, dan tidak menyukai hamba yang membuat-Nya murka akibat mengkonsumsi makanan yang haram.
g.       Merendahkan suara

( ادعوا ربكم تضرعا وخفية )

  Berdoalah kepada Allah dengan merendahkan diri dan rahasia”.. ( QS. Al A’raf: 55)


Seorang Istri Bermimpi Suaminya Selingkuh

Assalamualaikum ustad

Saya seorang istri, suatu malam saya bermimpi melihat suami saya selingkuh dengan wanita lain, berhari-hari saya kepikiran terus, apakah makna mimpi saya itu benar?

 
Jawaban

Imam Ibnu Hajar Al Atsqalani menyebutkan bahwa mimpi ada 3 jenis

  • Mimpi Para Nabi (Mimpinya para nabi adalah wahyu dari Allah, mimpi mereka adalah benar menunjukkan ke Esaan Allah).
  • Mimpi Orang Shalih (Mayoritas mimpinya benar, meskipun ada yang perlu di takwilkan)
  • Orang biasa (Mimpi mereka bisa benar dan bisa salah).( Fathul Bari, 12/362)

Az Zarqani berkata,” Mimpi orang shalih mayoritas benar, namun kadang berasal dari bisikan jiwanya
(Syarh Muwatha, 4/562)

فعن أبي سلمة قال : " لَقَدْ كُنْتُ أَرَى الرُّؤْيَا فَتُمْرِضُنِي، حَتَّى سَمِعْتُ أَبَا قَتَادَةَ، يَقُولُ: وَأَنَا كُنْتُ لَأَرَى الرُّؤْيَا تُمْرِضُنِي، حَتَّى سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «الرُّؤْيَا الحَسَنَةُ مِنَ اللَّهِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ فَلاَ يُحَدِّثْ بِهِ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ، وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ، وَلْيَتْفِلْ ثَلاَثًا، وَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ)

Dari Abu Salamah berkata,” Aku melihat mimpi yang buruk, hingga aku mendengar Abu Qatadah
 berkata,” Aku dahulu pernah bermimpi buruk, hingga aku mendengar Rasulullah bersabda,” Mimpi
yang baik berasal dari Allah,  jika salah seorang diantara kalian melihat sesuatu yang menyenangkan didalam mimpi, maka ceritakanlah, jika melihat sesuatu yang dibenci didalam mimpi maka berlindunglah kepada Allah dari keburukan syetan sebanyak tiga kali, dan jangan ceritakan kepada siapapun, karena tidak membahayakan ( HR. Bukhari, 7044,  HR. Muslim, 6040)

Dari hadits diatas dapat diambil pelajaran:
  • Berdoa sebelum tidur
  • Mimpi baik berasal dari ALlah
  • Mimpi buruk berasal dari syetan
  • Jika mimpi baik maka boleh diceritakan
  • Jika mimpi buruk, jangan diceritakan