PENYESALAN
ORANG-ORANG KAFIR
Nash ayat
وَقَالُوا لَوْ
كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ (10)
فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ (11) إِنَّ
الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
(12)
Terjemah Ayat
10. Dan mereka berkata: "Sekiranya kami
mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".
11. Mereka mengakui dosa mereka. Maka
kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
12. Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada
Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan
pahala yang besar.
Tinjauan Bahasa
نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ
“Kami mendengar atau memikirkan”
Ini adalah ungkapan orang – orang kafir
saat mereka sudah dimasukkan kedalam neraka yang menyala-nyala, “ Seandainya
kami dahulu berfikir dan mendengarkan ucapan pencari kebenaran dan petunjuk,
niscaya kami tak akan masuk kedalam neraka”. ( Ali As Shabuni, Shafwat
Tafasir,3/394)
Ungkapan mendengar lebih didahulukan dari
berfikir, karena konteks mendengar disini adalah ketaatan dan kepatuhan kepada
Allah.
فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ
“Mereka mengakui dosa mereka”
Pengakuan orang-orang kafir atas dosa-dosa mereka, pengingkaran terhadap
para nabinya, melakukan perbuatan yang menjauhkan dari rahmat Allah, penyesalan
ini dilakukan ketika mereka sudah masuk kedalam neraka, sungguh sebuah
penyesalan yang sia-sia.( Wahbah Zuhaily, Tafsir Al Munir,29/17)
Al Hakim
dan At Tirmidzi menyebutkan hadits, ada seseorang yang berkata kepada
Rasulullah صلى الله عليه وسلم takjub dengan kecerdasan orang Nashrani, “Ya
Rasulullah betapa cerdasnya orang Nasrani itu?”. Lalu Nabi bersabda,” Tidak !, Orang Kafir
tidaklah cerdas, apakah kalian tidak mendengar Allah berfirman,” Dan
mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan
(peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang
menyala-nyala". (Muhammad Thahir bin Asyur, at Tahrir wa Tanwir, 29/27)
Penyesalan
Orang Kafir di Akherat Tiada Arti
Orang
kafir ini berandai-andai jika saja mereka adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk, yaitu pendengaran dan akal mereka bisa mengambil manfaat terhadap
wahyu yang Allah turunkan, Rasul yang datang di tengah-tengah mereka. Namun
mereka tidak memanfaatkan pendengaran dan akal. Kondisi ini jauh berbeda dengan
orang yang mendapatkan petunjuk yang memanfaatkan pendengaran,
akal mereka dan mengamalkan
ilmu. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 876)
Rasulullah
صلى الله
عليه وسلم
bersabda:
"لَنْ يَهْلِكَ
النَّاسُ حَتَّى يُعذِروا مِنْ أَنْفُسِهِمْ"
“Seseorang tidak akan merasa binasa hingga ia mengakui kesalahan (
Musnad Ahmad,4/260)
Hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم dari Abu Hurairah berikut
menjelaskan:
لاَ يَدْخُلُ
أَحَدٌ النَّارَ إِلاَّ أُرِىَ مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ لَوْ أَحْسَنَ
لِيَكُونَ عَلَيْهِ حَسْرَةً وَلاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَحَدٌ إِلاَّ أُرِىَ
مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ لَوْ أَسَاءَ لِيَزْدَادَ شُكْراً
“Seseorang yang masuk neraka
akan menyesal ketika ia ditampakkan tempat duduknya di surga seandainya surga
itu baik baginya. Dan seseorang yang masuk surga akan bertambah syukur ketika
ia ditampakkan tempat duduknya di neraka seandainya neraka layak untuknya.”
(HR. Ahmad, 2/541. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits
tersebut shahih)
Hikmah Ayat
ü
Orang
kafir sebenarnya mengetahui tempat kembali mereka adalah neraka namun mereka
enggan menggunakan akalan fikiran mereka untuk beriman kepada Allah.
ü
Penyesalan
orang-orang kafir di akherat tidaklah berguna sama sekali.
ü
Orang
yang beriman kepada Allah bagi mereka ampunan atas dosa dan kesalahan dan pahala
yang besar di akherat.
Fauzan Sugiyono, Lc MAg
Bersambung....